Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) tengah menghimpun dana dengan melakukan rights issue. Berapa harga teoritisnya?
Garuda Indonesia sebelumnya menetapkan harga pelaksanaan rights issue pada Rp196 per saham. Sementara itu, tanggal ex HMETD GIAA di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 13 Desember 2022, cum HMETD di pasar tunai pada 14 Desember 2022, dan Ex HMETD di pasar tunai 15 Desember 2022.
Lalu, tanggal distribusi HMETD 15 Desember 2022, dan pencatatan efek di BEI 16 Desember 2022.
VP Corporate Secretary dan Investor Relations Garuda Indonesia Mitra Piranti menjelaskan jumlah saham baru yang akan diterbitkan dalam rights issue ini sebanyak-banyaknya 63.210.504.593 saham atau 63,21 miliar saham.
"Rasio HMETD menjadi 10.000.000 berbanding 24.418.256. Dengan harga pelaksanaan HMETD Rp196 per saham," kata Mitra.
Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk menyerap HMETD, kepemilikannya dapat terdilusi sebesar maksimum 70,95 persen
Baca Juga
Sementara itu, harga teoritis saham GIAA usai rights issue berada pada level Rp204. Harga teoritis saham adalah harga saham baru usai aksi rights issue. Harga saham akan mengalami penyesuaian setelah penerbitan sejumlah saham baru dengan harga pelaksanaan yang ditetapkan.
Harga teoritis saham akan menurun akibat dari penambahan saham baru yang muncul dengan harga pelaksanaan di bawah harga pasar.
Harga teoritis GIAA yang berada di level Rp204 berasal dari rumus rasio saham lama x harga pasar saat cum date. Lalu ditambah dari hasil rasio saham baru x harga pelaksanaan. Kemudia dibagi dengan rasio saham lama + rasio saham baru.
Berikut ini formula penghitungan harga teoritis saham GIAA sebagai berikut:
Harga teoritis: (Rp222 x 10.000.000) + (Rp196,- x 24.418.256) : 10.000.000 + 24.418.256 = Rp203,554.
Harga teoretis saham GIAA yang dicantumkan di JATS untuk Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada tanggal 13 Desember 2022 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp204.