Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cum Date Rights Issue Garuda (GIAA) Jatuh Hari Ini, Dilusi 70,95 Persen

Pemegang saham Garuda Indonesia (GIAA) yang tidak melaksanakan haknya pada rights issue ini, kepemilikannya dapat terdilusi sebesar maksimum 70,95 persen.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Jadwal cum date penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) jatuh pada hari ini, Senin (12/12/2022). Garuda Indonesia sebelumnya menetapkan harga pelaksanaan rights issue pada Rp196 per saham.

Sementara itu, tanggal ex HMETD GIAA di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 13 Desember 2022, cum HMETD di pasar tunai pada 14 Desember 2022, dan Ex HMETD di pasar tunai 15 Desember 2022.

Lalu, tanggal distribusi HMETD 15 Desember 2022, dan pencatatan efek di BEI 16 Desember 2022.

VP Corporate Secretary dan Investor Relations Garuda Indonesia Mitra Piranti menjelaskan jumlah saham baru yang akan diterbitkan dalam rights issue ini sebanyak-banyaknya 63.210.504.593 saham atau 63,21 miliar saham.

"Rasio HMETD menjadi 10.000.000 berbanding 24.418.256. Dengan harga pelaksanaan HMETD Rp196 per saham," kata Mitra.

Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk menyerap HMETD, kepemilikannya dapat terdilusi sebesar maksimum 70,95 persen

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan harga rights issue sebesar Rp196 merupakan hasil perhitungan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), yang memberi range Rp180-Rp220 yang sesuai dengan valuasi.

"Kami tidak punya interest apa pun, dan dari manajemen tidak mau mengarahkan ke skenario mana pun, kita membuka opsi, implikasi, dan kemungkinan yang ada,” tutur Irfan.

Adapun secara konsolidasi per Juni 2022 valuasi GIAA adalah US$355,72 juta. Suspensi dan proses semua ini diharapkan bisa selesai sebelum 28 Desember 2022 dan GIAA mengharapkan otoritas melepas suspensi Garuda.

"Karena pada saat itu, kita disuspensi karena wanprestasi terhadap sukuk. Kita punya solusi tapi belum terimplementasi sehingga begitu terimplementasi harusnya bisa dilepaskan,” ucap Irfan.

Ke depan, Garuda ingin memastikan kepada publik bahwa kinerja keuangan Perseroan akan sehat ke depannya. Perseroan akan fokus pada mengejar profitabilitas untuk mendongkrak kinerja keuangan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper