Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Dunia Turun 0,84 Persen Tersengat Dolar AS yang Menguat

Harga emas kian berada berada di bawah level psikologis 1.750 dolar AS, tertekan oleh greenback yang menguat menyusul komentar hawkish pejabat The Fed.
Ilustrasi emas global/Pexels.
Ilustrasi emas global/Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA  - Harga emas dunia kembali merosot pada akhir perdagangan Senin (21/11/2022) sehingga memperpanjang penuruan untuk hari kelima berturut-turut. Harga emas kian berada berada di bawah level psikologis 1.750 dolar AS, tertekan oleh greenback yang menguat menyusul komentar hawkish pejabat Federal Reserve serta pembatasan baru COVID-19 di China.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 14,80 dolar AS atau 0,84 persen menjadi ditutup pada 1.739,60 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran teratas sesi 1.755,00 dolar AS dan terendah di 1.733,90 dolar AS.

Sebelumnya dalam 3 perdagangan terakhir, emas berjangka melemah 8,6 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.754,40 dolar AS pada Jumat (18/11/2022), setelah jatuh 12,8 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.763,00 dolar AS pada Kamis (17/11/2022), dan menyusut satu dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.775,80 dolar AS pada Rabu (16/11/2022).

Dolar AS melonjak pada Senin (21/11/2022), karena pelaku pasar menghindari mata uang berisiko, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,85 persen menjadi 107,8350.

Dalam pidatonya di Orange County Business Council di California pada Senin (21/11/2022), Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan bahwa Federal Reserve memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan terkait dengan kenaikan suku bunga.

Daly mengatakan tahap selanjutnya untuk Federal Reserve akan "dalam banyak hal lebih sulit," dan bahwa "menyesuaikan terlalu sedikit akan membuat inflasi terlalu tinggi." Kata Daly mengutip Antara.

Indeks Aktivitas Nasional Chicago Fed yang dirilis oleh Federal Reserve Chicago pada Senin (21/11/2022) turun menjadi minus 0,05 pada Oktober dari 0,17 pada September, menambah tanda-tanda melemahnya aktivitas di tengah inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Investor selanjutnya menunggu risalah pertemuan Federal Reserve sebelumnya yang akan dirilis pada Kamis (24/11/2022), dan kemungkinan akan memberikan lebih banyak informasi tentang bagaimana bank sentral bermaksud melanjutkan kenaikan suku bunga.

Pembatasan baru COVID-19 di China juga telah memicu kekhawatiran atas prospek ekonomi global dan membuat pedagang menghindari mata uang berisiko, beralih ke mata uang safe-haven dolar, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 12,5 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 20,872 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 3,60 dolar AS atau 0,37 persen, menjadi ditutup pada 987,90 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper