Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Terbaru! 6 Emiten Batu Bara Masuk Bisnis Energi Terbarukan

Emiten-emiten batu bara sedang gencar menyiapkan berbagai manuver untuk melakukan diversifikasi terhadap kegiatan usaha mereka.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama  Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid dan Chairman Foxconn Young Liu saat seremoni penyerahan bus listrik di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Dok. Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid dan Chairman Foxconn Young Liu saat seremoni penyerahan bus listrik di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Dok. Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa emiten batu bara melakukan ekspansi ke bisnis energi baru terbarukan (EBT). Teranyar Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melalui anak usahanya menyepakati kerjasama bisnis panel surya dengan perusahaan asal Tiongkok.

Emiten-emiten batu bara memang sedang gencar menyiapkan berbagai manuver untuk melakukan diversifikasi terhadap kegiatan usaha mereka. Apalagi pemerintah tengah merencanakan untuk menutup sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara sebagai salah satu upaya mengurangi emisi karbon

Adapun lima emiten batu bara yang mencoba peruntungannya di sektor EBT yaitu DSSA, PTBA, ADRO, INDY, TOBA, dan UNTR. 

1. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA)

Ekspansi bisnis EBT teranyar dilakukan oleh Grup Sinarmas dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan asal Tiongkok Trina Solar Co. Ltd. bersama PT Indonesia Power dan PT Agra Surya Investindo.

Berdasarkan keterbukaan informasi, nota tersebut berisi kesepahaman menjajaki peluang kerja sama untuk merencanakan, membangun, membiayai, dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovaltaik surya dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar 1 GWp per tahun dan memasarkan produk sel dan modul fotovoltaik surya di Indonesia.

2. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)

Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) telah menggandeng perusahaan energi asal China, China Huadian Corporation (CHD) untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di China Selatan dan energi baru terbarukan (EBT) lainnya di sejumlah wilayah Indonesia.

Adapun dalam rencana jangka panjang, PTBA fokus menjadi perusahaan berbasis bisnis energi pada tahun 2026 dengan target pendapatan dari sektor energi sebesar 50 persen dan bisnis batu bara 50 persen.

3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO)

Emiten milik Boy Thohir ini sedang berusaha mengekspansi proyek pembangunan smelter alumunium. Nanitinya smelter ini akan memasok bahan baku untuk kendaraan listrik dan panel surya. Nilai investasinya sebesar US$728 juta.

Sase pertama smelter ini akan memiliki kapasitas produksi 500.000 aluminium per tahun. Smelter tersebut memiliki potensi produksi hingga 1,5 juta ton alumunium per tahun.

4. PT Indika Energy Tbk. (INDY)

Awal tahun lalu, INDY telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Foxconn, Gogoro Inc, PT Industri Baterai Indonesia (IBC).

Melalui Nota Kesepahaman ini INDY akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem EV yang komprehensif di Indonesia, mulai dari pembuatan baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua, dan bus listrik (E-Bus).

5. PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA)

TOBA memiliki proyek-proyek pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan perkiraan alokasi investasi US$ 200 juta dengan kapasitas 330 megawatt.

TOBA sebelumnya menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) pada 12 Agustus 2021. Pembangunan panel surya terapung dinilai bakal lebih efisien karena tidak diperlukan pembebasan lahan, dan bisa diterapkan di daerah lain yang memiliki sungai.

Pada November tahun lalu TOBA membentuk perusahaan patungan dengan raksasa ride-hailing Gojek terkait pengembangan bisnis sepeda motor listrik di Indonesia.

6. PT United Tractors Tbk. (UNTR)

Ekspansi Grup Astra melalui PT United Tractors Tbk. (UNTR) di bisnis energi baru terbarukan (EBT) masih berlanjut usai menambah kepemilikan saham PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) pada Agustus 2022. 

Saat ini UNTR fokus untuk meningkatkan kompetensi di pembangkit listrik tenaga air dan rooftop solar PV. Perseroan juga menjajaki potensi EBT lainnya seperti PLTS Terapung (floating solar panel), geothermal, waste to energy dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper