Bisnis.com, JAKARTA – Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melalui anak usahanya, PT Daya Anugrah Sejati Utama menjajaki bisnis panel surya.
Ekspansi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan asal Tiongkok Trina Solar Co. Ltd. bersama PT Indonesia Power (PLN Power Indonesia) dan PT Agra Surya Investindo.
Berdasarkan keterbukaan informasi, dikutip Rabu (16/11/2022), DSSA dan Trina Solar menjajaki peluang kerja sama untuk merencanakan, membangun, membiayai, dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovaltaik surya dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar 1 GWp per tahun dan memasaykan produk sel dan modul fotovoltaik surya di Indonesia.
Penandatanganan kesepakatan ini dilaksanakan pada agenda B20 di Nusa Dua Bali bersamaan dengan perhelatan G20 pada 13 November 2022. Kesepakatan itu juga disaksikan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid.
Sebagai informasi, DSSA yang mulai masuk bisnis energi baru terbarukan (EBT) ini memiliki 7 tambang batu bara yang tersebar di kawasan Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Tengah. DSSA juga memiliki tambang batubara Stanmore di Australia dan tambang emas Ravenswood di negara yang sama.
DSSA juga mengelola 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yakni Sumsel-5, Kalteng-1, dan Kendari-5 dengan total kapasitas 600 megawatt (MW). Emiten energi ini juga memiliki 4 pembangkit listrik captive di Serang, Tangerang, dan Karawang dengan total kapasitas 300 MW.
Baca Juga
DSSA menorehkan kinerja yang moncer sepanjang 2022 berjalan. Pada semester I/2022, pendapatan usaha DSSA melesat 176,64 persen secara tahunan menjadi US$2,59 miliar. Di saat yang sama, laba bersih DSSA melonjak 472,78 persen menjadi US$251,59 juta.
Pendapatan DSSA tersebut ditopang oleh segmen pertambangan dan perdagangan batubara yang mana pada semester pertama lalu meningkat tajam 195,25 persen secara tahunan menjadi US$2,46 miliar. Pendapatan DSSA dari segmen perdagangan bersih juga naik 43,66 persen Year on Year (yoy) menjadi US$70,55 juta.
DSSA juga meraup kenaikan pendapatan dari segmen penyediaan TV kabel dan internet sebesar 18,27 persen (yoy) menjadi US$32,56 juta di semester satu lalu. Di sisi lain, pendapatan DSSA dari segmen konstruksi, jasa operasi, dan keuangan pembangkit listrik turun tipis 0,02 persen (yoy) menjadi US$25,25 juta.