Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Grup Djarum di Blibli (BELI) Kena Lock Up, Investor Ritel Aman?

Entitas pengendali Blibli milik Grup Djarum, Global Investama Andalan bakal lock up sahamnya selama 8 bulan.
Dari kiri: Direktur Investment Banking BRI Danareksa Sekuritas Kevin Praharyawan, Chief Financial Officer (CFO) Tiket.com Ronald Winardi, Chief Executive Officer (CEO) Tiket.com George Hendrata, Direktur Utama PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) Kusumo Martanto, Direktur BELI Hendry, Direktur BELI Eric Alamsjah Winarta, Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto, dan Investor Relations BELI Nathaniel Nadlo Widjaja dalam paparan publik BELI, di Jakarta, Selasa (18/10/2022).rn
Dari kiri: Direktur Investment Banking BRI Danareksa Sekuritas Kevin Praharyawan, Chief Financial Officer (CFO) Tiket.com Ronald Winardi, Chief Executive Officer (CEO) Tiket.com George Hendrata, Direktur Utama PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) Kusumo Martanto, Direktur BELI Hendry, Direktur BELI Eric Alamsjah Winarta, Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto, dan Investor Relations BELI Nathaniel Nadlo Widjaja dalam paparan publik BELI, di Jakarta, Selasa (18/10/2022).rn

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas pengendali Blibli milik Grup Djarum, Global Investama Andalan bakal lock up sahamnya selama 8 bulan. Perseroan memiliki mayoritas saham sebanyak 99,15 miliar unit.

Usai IPO ini, terdapat 100,6 miliar saham yang akan dikenakan lock up atau yang dilarang dialihkan. Dalam prospektusnya, Blibli menyampaikan selain PT Global Investama Andalan, terdapat 89 pihak lainnya yang telah memberikan surat pernyataan tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh sahamnya sampai 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.

"Total saham yang dimiliki oleh pihak-pihak yang terkena lock up adalah sejumlah 100,6 miliar saham," tulis Blibli dalam prospektusnya.

Rinciannya, jumlah saham Global Investama Andalan yang terkena lock up adalah sebanyak 99,15 miliar saham atau sebanyak 98,46 persen, dan sisanya sebanyak 1,45 miliar atau setara 1,45 persen dimiliki oleh individu yang terdiri dari 89 pihak.

Adapun saham individu terbesar yang di-lock up dimiliki oleh Dimas Surya Yaputra yakni sejumlah 450,19 juta saham. Dimas merupakan Co-Founder dan Chief Commercial Officer Tiket.com.

Porsi kepemilikan saham terbesar yang terkenal lock up selanjutnya dimiliki Co-Founder Tiket.com Wenas Agus Setiawan sebesar 300,7 juta saham, dan Co-Founder dan Chief Marketing Officer Tiket.com Mikhael Gaery Undarsa 278 juta saham.

Sementara itu, Manajemen Blibli menyampaikan tidak terlalu mengkhawatirkan dampak resesi terhadap perseroan. 

CEO & Co-founder Blibli Kusumo Martanto mengatakan pihaknya terus membuat dan mencari pemasok untuk diajak bekerja sama.

"Kalau dari sisi, di dalam emiten sendiri, kami terus membuat dan mencari rekan-rekan, di mana secara suplai produk-produk yang berkualitas dan juga kami bekerja sama secara strategis dengan pemegang merek baik internasional dan Indonesia," ucap Kusumo.

Dia melanjutkan, Blibli juga terus mengejar optimisasi atau efisiensi yang telah dijalankan sejak awal. Dengan demikian, secara berkesinambungan, Blibli percaya pihaknya cukup solid untuk menghadapi ketidakpastian yang dirasakan di global.

"Kami yakin bisa melewati itu [resesi] dengan baik, dan kami selalu optimistis," tuturnya.

CEO Tiket.com George Hendrata menambahkan Indonesia lumayan beruntung di tengah resesi karena mendapatkan surplus dari komoditas. Selain itu, dia melihat daya beli masyarakat masih baik dan pemerintah juga terus membantu agar harga barang pokok tidak melonjak tinggi.

"Ini juga kami lihat dari model Blibli sendiri akan sangat baik, karena kami terus memperhatikan efisiensi. Sepanjang tiga tahun ini efisiensi kami terus membaik, double digit margin," kata George dalam konferensi pers Blibli, Selasa (8/11/2022).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper