Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Diramal Naikkan Suku Bunga, Rupiah Ditutup Melemah Rp15.646

Sentimen suku bunga The Fed membuat rupiah mengakhiri perdagangan dengan pelemahan sebesar 0,12 persen atau 19 poin ke Rp15.646,5 per dolar AS.
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha. The Fed Diramal Naikkan Suku Bunga, Rupiah Ditutup Melemah Rp15.646
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha. The Fed Diramal Naikkan Suku Bunga, Rupiah Ditutup Melemah Rp15.646

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan awal Rabu (2/11/2022). Pelemahan rupiah berlanjut menjelang pengumuman suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Fed yang diperkirakan kembali naik.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan pelemahan sebesar 0,12 persen atau 19 poin ke Rp15.646,5 per dolar AS. Sampai pukul 15.00 WIB, indeks dolar AS terpantau melemah 0,12 persen atau turun 0,146 poin ke 111,21.

Di tengah pelemahan rupiah, mata uang lain di kawasan Asia terpantau bergerak variatif. Peso Filipina memimpin penurunan dengan melemah 0,61 persen, kemudian disusul rupee India yang melemah 0,09 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,07 persen.

Sementara itu, penguatan mata uang kawasan Asia dipimpin oleh Jepang yang naik 0,63 persen. Kemudian disusul baht Thailand yang menguat 0,13 persen dan dolar Taiwan menguat 0,11 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya menyebutkan indeks dolar AS bertahan di level 111 di tengah perkiraan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 1—2 November 2022. Setiap sinyal dovish akan menjadi perhatian investor.

Berlanjutnya kebijakan hawkish The Fed diramal diikuti oleh bank sentral lain, seperti Bank of Japan dan Bank of England selama inflasi masih tinggi.

Dari dalam negeri, PMI manufaktur Oktober 2022 yang konsisten di level ekspansif memberi sinyal bahwa perekonomian dalam negeri dan optimisme pelaku usaha. Indeks manufaktur Indonesia pada Oktober 2022 tercatat berada di level 51,8.

Indeks manufaktur Indonesia pada Oktober 2022 turun secara bulanan, tetapi berada di atas Thailand sebesar 51,6 dan Vietnam 50,6. Di sisi lain, PMI manufaktur di beberapa negara tercatat kembali mengalami kontraksi di antaranya Malaysia 48,7, Taiwan 41,5, dan Korea Selatan 48,2.

Melihat sejumlah faktor ini, Ibrahim memperkirakan rupiah dibuka berfluktuatif pada perdagangan Kamis (3/11/2022), tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.630—Rp15.700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper