Bisnis.com, JAKARTA - Proses IPO PT Global Digital Niaga Tbk. atau Blibli diperkirakan mencapai puncaknya pada 7 November 2022, yakni pencatatan saham perdana sekaligus perdagangan pertamanya di di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Blibli mulai masa penawaran awal initial public offering atau IPO dengan target dana maksimal Rp8,17 triliun pada Senin (17/10/2022) hingga 24 Oktober 2022. Masa penawaran umum pada 1-3 November 2022, dan rencana pencatatan saham di BEI pada 7 November 2022.
Calom emiten Grup Djarum Blibli dikabarkan berhasil mengumpulkan Rp8,01 triliun dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Melansir Bloomberg, Rabu (26/10/2022), Bibli telah menjual sekitar 17,8 miliar saham, dengan harga Rp450 per saham. Jumlah penjualan saham ini meningkat dari penawaran awal sekitar 11,2 miliar saham, yang dipasarkan dengan rentang harga Rp410-Rp460 per saham.
Namun, Chief Executive Officer Blibli Kusumo Martanto menolak memberikan komentar mengenai harga final IPO Blibli ini.
IPO BELI menjadi IPO terbesar kedua di Indonesia pada tahun ini, setelah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengumpulkan dana IPO sebesar Rp13,7 triliun pada April lalu.
Baca Juga
Dalam prospektus, Blibli bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 17,77 miliar saham dengan nilai nominal Rp250 per saham dalam IPO. Jumlah itu setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana.
Saham perdana Blibli dibanderol dengan rentang Rp410 hingga Rp460 per saham. Dengan demikian, Blibli berpotensi menggalang dana Rp7,28 triliun hingga Rp8,17 triliun dari IPO.
Nilai IPO Blili akan masuk daftar 5 IPO terbesar di BEI, setelah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) Rp21,9 triliun, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel Rp18,79 triliun, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Rp13,72 triliun, dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Rp12,24 triliun.