Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meneropong IPO Blibli Usai GOTO dan Bukalapak Melantai Lebih Dulu

Perusahaan Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli berencana melakukan initial public offering (IPO) setelah GOTO dan Bukalapak.
Blibli. /Blibli
Blibli. /Blibli

Bisnis.com, JAKARTA -  Perusahaan Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli berencana melakukan initial public offering (IPO). Bagaimana peluangnya ke depan usai investor melihat kinerja saham GOTO dan Bukalapak?

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menuturkan melihat dua e-commerce yang telah melantai sebelumnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), penawaran harga BELI terlihat kurang menarik bagi investor.

"Secara kinerja operasionalnya juga masih sama-sama merugi, bahkan masih membukukan akumulasi rugi sehingga harapan pembagian dividen masih perlu waktu yang lebih lama lagi," kata Pandhu kepada Bisnis, Senin (17/10/2022).

Kemudian, lanjutnya, jika dilihat dari ukuran perusahaan, BELI setelah IPO nantinya akan memiliki ekuitas sekitar Rp16 triliun. Menurut Pandhu jumlah ekuitas ini masih kalah jauh jika dibandingkan dengan BUKA sebesar Rp32 triliun dan GOTO Rp143 triliun.

"Maka bisa dikatakan BELI kalah start dan akan sulit untuk bersaing menjadi market leader," ujar dia.

Dia melanjutkan, untuk menumbuhkan total processing value (TPV) dan pendapatan, tentu membutuhkan banyak modal. Hal ini sangat wajar dilakukan para penyedia platform, agar dapat menarik konsumen.

Di sisi lain, aksi bakar uang ini akan mendatangkan kerugian yang tentunya tidak disukai para pemegang saham.

Berdasarkan beberapa poin diatas, Investindo Nusantara Sekuritas melihat IPO BELI ini akan kurang menarik, bukan karena valuasinya, melainkan karena prospek pertumbuhan yang kurang.

"Sentimen dari pasar pun masih cenderung negatif, terutama di sektor teknologi yang menjadi salah satu sektor yang paling tertekan sejak awal tahun," ucapnya.

Sebagai informasi, Blibli menawarkan sahamnya dengan rentang harga Rp410-Rp460 per saham. Nilai penawaran umum ini ditaksir dapat mencapai Rp8,17 triliun.

Masa penawaran umum saham Blibli diperkirakan pada 1-3 November 2022, dengan tanggal pencatatan di BEI pada 7 November 2022. PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas tercatat menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO Blibli ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper