Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendalami Dampak Kenaikan Suku Bunga Bagi Saham CTRA dan BSDE

Kenaikan suku bunga akan berdampak bagi PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA).
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah Bank Indonesia (BI) yang meningkatkan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) hingga 25 basis poin menjadi 3,75 persen disebut berdampak pada penyesuaian Mortgage Rate atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada sektor properti seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA).

Analis NH Korindo Sekuritas Arief Machrus mengatakan kinerja CTRA sangat terdampak suku bunga lantaran hingga 58 persen konsumen melakukan pembayaran dengan skema KPR. Hal ini juga diikuti dengan skema installment dan tunai yang konsumennya masing-masing mencapai 21 persen.

Meski demikian, Arief menilai kenaikan suku bunga BI tidak membuat besaran penyesuaian KPR terlalu signifikan karena tenor yang cenderung berlaku untuk jangka panjang.

"Di sisi lain, kami juga melihat kenaikan BI 7DRRR saat ini bersifat temporer, merespon inflasi yang terjadi hanya karena Supply Factor, dan bukan Demand Factor yang dapat terjadi dalam jangka panjang," ujar Arief dalam riset dikutip pada Rabu (5/10/2022).

CTRA mencetak marketing sales hingga Rp3,9 triliun atau tumbuh 12 persen secara year-on-year (yoy). Adapun CTRA telah mencapai 51,1 persen dari target marketing sales Rp7,8 triliun untuk tahun 2022.

"NHKSI Research melihat masyarakat masih memanfaatkan insentif diskon PPN yang diberikan oleh pemerintah, dan suku bunga BI 7DRRR di level terendahnya 3,50 persen pada periode 1H22," jelas Arief.

Kinerja CTRA juga didukung dengan adanya recurring income atau pendapatan berulang dari pendapatan usaha pusat perbelanjaan yang memiliki porsi hingga 5,9 persen dari total pendapatan pada paruh pertama tahun ini.

Penjualan unit properti segmen menengah dengan kisaran harga Rp2 miliar sampai Rp5 miliar juga mendominasi marketing sales. Hal ini mengindikasikan bahwa segmen menengah lebih solid dengan porsi 38 persen atau senilai Rp1,5 triliun.

Sementara untuk segmen menengah bawah yakni antara Rp1 miliar sampai Rp2 miliar memiliki porsi kontribusi 28 persen pendapatan dengan nilai Rp1,1 triliun. Meski demikian, Arief memproyeksikan penjualan segmen menengah bawah akan membaik seiring dengan adanya pemulihan perekomoniam domestik.

"Adapun, penjualan unit CTRA akan didukung oleh peluncuran unit baru dan fasilitas pembiayaan Mortgage," ujar Arief.

NH Korindo Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham CTRA dengan target harga Rp1.500 per saham.

Kemudian untuk BSDE, Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan secara teknikal saham Grup Sinarmas tersebut diperkirakan mampu rebound dan menguji resistance terdekat pada moving average (MA) 10 dan MA 50 pada level 940 hingga 945.

Setelah mampu menembus level tersebut, BSDE berpeluang mengarah ke MA20 pada level955 sampai 960.

"Untuk jangka pendek upside potential masih tersedia sampai target 975, 1.000-1.005, 1.015-1.025," ujar Liza kepada Bisnis pada Selasa (5/10/2022). Liza juga merekomendasikan stoploss jika BSDE ditutup di bawah level 895.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper