Bisnis.com, CIKARANG — Emiten BUMN farmasi, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) tetap optimistis dapat meningkatkan kinerja ke depan meski perolehan di paruh pertama tahun ini masih mencetak kerugian.
Direktur Utama Kimia Farma, David Utama mengatakan KAEF akan fokus untuk mendongkrak operational excellence yang pada akhirnya akan dapat mengerek kinerja keuangan.
“Kami mulai melihat turnover operation di kuartal ini, Juli-September 2022 mulai ada turnover,” paparnya dalam acara Media Gathering di Pabrik PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP), Senin (3/10/2022).
David menambahkan, dari segi market excess ada sejumlah proyek yang luar biasa besar selama pandemi Covid-19 yang sempat membuat kinerja keuangan KAEF melesat dibandingkan tahun ini.
“Buat saya [kerugian] itu sementara, karena dengan perbaikan kinerja dan operational excellence bisa mengoreksi beberapa baseline yang harus diperbaiki,” imbuhnya.
Sebagai informasi, pendapatan KAEF sepanjang semester I/2022 tercatat turun 20,4 persen secara tahunan senilai Rp4,4 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp5,5 triliun.
Baca Juga
Laba bersih KAEF pun terjun bebas dan berbalik menjadi rugi bersih senilai Rp205,12 miliar. Padahal, pada semester I/2021 KAEF masih membukukan laba bersih Rp57,6 miliar.
KAEF tercatat sebagai perusahaan farmasi terintegrasi dari hulu ke hilir yang memiliki 10 pabrik pembuatan obat, 48 unit pusat distribusi, 1.187 unit apotek, 410 unit klinik, dan 72 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.