Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini Pasca All Time High

IHSG hari ini akan kembali menguji penguatan setelah sempat menyentuh rekor all time high pada perdagangan kemarin. Simak rekomendasi sahamnya.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan kembali menguji penguatan setelah sempat menyentuh rekor all time high pada perdagangan kemarin. Simak rekomendasi sahamnya.

IHSG menutup perdagangan kemarin (15/9), dengan ditutup menguat 0,4 persen ke level 7.305. Selain itu, IHSG sempat berada di 7.377 sebagai level tertingginya sepanjang masa.

“Kami memperkirakan pada best case scenario posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i] sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguat kembali untuk menguji area 7.429,” tulis tim riset MNC Sekuritas pada Jumat (16/9/2022).

Menurut mereka meskipun ada potensi IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu menuju ke 7.211-7,.247. Waspadai, apabila IHSG menembus 7.166, maka wave (c) dari wave [x] pada label merah sudah selesai dan IHSG rawan mengarah ke 6.968.

Adapun level support IHSG berada di rentang 7.219 sampai dengan 7.166. Sebaliknya level resistance antara 7.355 hingga 7.429.

Berikut ini rekomendasi saham MNC Sekuritas:

DOID - Buy on Weakness (442)

DOID ditutup menguat 1,6% ke level 442 pada perdagangan kemarin (15/9) dan masih tertahan oleh area resistance di 444. Kami perkirakan, posisi DOID sedang membentuk wave [v] dari wave A dari wave (B) pada label hitam, sehingga DOID masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 426-440

Target Price: 480, 520

Stoploss: below 404

 

INDF - Buy on Weakness (6,175)

INDF ditutup terkoreksi 0,8% ke level 6,175 pada perdagangan kemarin (15/9) disertai dengan volume penjualan yang cukup tinggi. Kami perkirakan, posisi INDF sedang berada di akhir wave (v) dari wave [c] dari wave 2, sehingga koreksi INDF relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.

Buy on Weakness: 6,050-6,150

Target Price: 6,450, 6,800

Stoploss: below 6,000

 

ISSP - Buy on Weakness (308)

ISSP ditutup terkoreksi 1,9% ke 308 pada perdagangan kemarin (15/9), pergerakan ISSP pun belum mampu break dari resistancenya. Selama ISSP masih mampu bertahan di atas 292 sebagai support, maka posisi ISSP sedang berada di awal wave 3.

Buy on Weakness: 298-306

Target Price: 356, 380

Stoploss: below 292

 

PGAS - Buy on Weakness (1,845)

PGAS ditutup menguat 0,3% ke level 1,845 pada perdagangan kemarin (15/9). Kami perkirakan, posisi PGAS sedang membentuk wave c dari wave (iv) pada label hitam, hal tersebut berarti PGAS masih rawan koreksi dan dapat dijadikan BoW.

Buy on Weakness: 1,740-1,800

Target Price: 1,900, 2,030

Stoploss: below 1,700

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

08:35 WIB
Rekomendasi Artha Sekuritas

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan merekomendasikan saham sebagai berikut:

WIIM Wismilak Internasional Makmur Tbk (Target Price: 790 – 820)

Entry Level: 700 – 720

Stop Loss: 685

Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan kenaikan volume berpotensi melanjutkan penguatan, uji resistance terdekat

RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk (Target Price: 630 – 650)

Entry Level: 590 – 610

Stop Loss: 575

Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan volume tinggi setelah rebound dari area support. Berpotensi melanjutkan penguatan.  

TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Target Price: 7,950 – 8,200)

Entry Level: 7,300 – 7,550

Stop Loss: 7,150

Mengalami koreksi, namun masih bergerak dalam trend penguatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper