Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada Kamis (15/9/2022), berbalik arah dari pelemahan Rabu (14/9/2022). IHSG sempat menyentuh level all-time high pada perdagangan hari ini di 7.377,49.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG berada pada posisi 7.305,6 atau naik 0,38 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.305-7.377.
Tercatat, 268 saham menguat, 283 saham melemah, dan 154 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau naik ke posisi Rp9.591,89 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai Rp1,6 triliun. Saham BBCA ditutup menguat 2,94 persen ke level 8.750.
Saham lainnya yang aktif diperdagangkan adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang mencapai Rp1,4 triliun. Sama seperti saham BBCA, saham BBRI ditutup menguat 0,66 persen ke level 4.610.
Saham ketiga yang juga paling aktif diperdagangkan adalah saham bank pelat merah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), yang mencapai Rp735,9 miliar. Saham BMRI ditutup menguat 0,54 persen ke level 9.350 pada perdagangan hari ini.
Baca Juga
Adapun saham yang menjadi top gainers pada perdagangan hari ini adalah saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) yang naik 32,76 persen, saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) naik 24,5 persen, dan saham PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) yang naik 16,84 persen.
Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam risetnya menyebutkan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,10 persen pada penutupan perdagangan Rabu (14/9/2022) waktu AS, begitu pula EIDO yang menguat 1,40 persen. Nasdaq terpantau menguat 0,74 persen.
Sementara itu, harga beberapa komoditas terpantau naik, seperti minyak sebesar 1,08 persen, batu bara 2,46 persen, dan nikel 0,86 persen.
Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG melemah 0,55 persen atau turun 39,93 poin ke posisi 7.278,07 akibat aksi profit taking setelah indeks sempat ditutup di rekor tertingginya pada Selasa (13/9/2022). Pelemahan bursa Indonesia juga dipicu oleh data inflasi Agustus AS yang berada di atas ekspektasi pasar.
“Situasi tersebut berpotensi mendorong IHSG untuk rebound dalam perdagangan Kamis ini,” kata Edwin, Kamis (15/9/2022).