Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Bidik Pertumbuhan Kinerja 15 Persen 2022

Direktur Utama Kalbe Farma (KLBF) Vidjongtius berharap setidaknya memperoleh pertumbuhan sebesar 12 persen pada semester I/2022.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menetapkan target pertumbuhan penjualan dalam kisaran 11 sampai 15 persen hingga akhir tahun 2022. Direktur Utama KLBF, Vidjongtius berharap setidaknya memperoleh pertumbuhan sebesar 12 persen pada semester I/2022.

"Jadi kita masih konsisten disana (11-15 persen) mudah-mudahan waktu di enam bulan pertama kita growth-nya 12 (persen)," ujar Vidjongtius disela-sela acara Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022 pada Senin (15/8/2022).

Sementara untuk capex, Vidjongtius mengatakan KLBF sudah mengeluarkan sekitar Rp300 miliar pada enam bulan pertama tahun ini. Ia memperkirakan akan menggelontorkan dana sekitar Rp600 miliar sampai Rp700 miliar.

Mayoritas dana capex tersebut telah dialokasikan untuk penambahan kapasitas produksi pabrik. Selain itu, dana juga digunan untuk investasi cabang baru dan investasi digital.

"Kebanyakan (dana capex) untuk penambahan kapasitas produksi pabrik kita yang ada di Pulo Gadung maupun pabrik yang ada di Cikarang," ujar Vidjongtius.

Terkait dengan rencana ekspansi, Vidjongtius menyebut penambahan kapasitas pabrik dibutuhkan untuk mendukung program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Bentuk dukungan yang diberikan oleh KLBF juga berupa penambahan alat kesehatan.

"Apalagi sekarang pemerintah kan banyak mendorong TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) jadi kami juga partisipasi di dalamnya," ujar Vidjontius.

Hingga semester I/2021 ini, KLBF membukukan peningkatan kinerja penjualan 12,16 persen, menjadi Rp13,87 triliun. Penjualan ini meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp12,37 triliun.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan juga turut meningkat 15,81 persen menjadi Rp8,07 triliun. Dengan begitu, laba bruto KLBF naik menjadi Rp5,79 triliun dari Rp5,39 triliun pada paruh pertama tahun lalu.

Selanjutnya, sejumlah beban emiten milik taipan Boenjamin Setiawan ini turut terkerek, seperti beban penjualan naik 7,9 persen menjadi Rp2,93 triliun, serta beban umum dan administrasi naik hampir Rp2 miliar menjadi Rp687,15 miliar.

Bersamaan dengan peningkatan penjualan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan juga meningkat 9,33 persen. Perseroan meraih laba bersih Rp1,64 triliun, dari Rp149 triliun secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper