Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Rapat The Fed, Harga Bitcoin Mulai Reli Tembus US$23.805

Harga bitcoin semakin meningkat setelah The Fed mengumumkan kenaikan tingkat suku bunga acuan dalam rapat FOMC.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Harga bitcoin semakin meningkat setelah The Fed mengumumkan kenaikan tingkat suku bunga acuan dalam rapat FOMC.

Mengutip data CoinMarketCap, Jumat (28/7/2022) harga bitcoin meningkat 4,66 persen ke posisi US$23.805.

Pada perdagangan kemarin, bitcoin sempat menyentuh level terendah US$22.722, namun dalam waktu beberapa jam melesat ke posisi US$24.110 atau naik sebesar 6,10 persen.

Di sisi lain, harga sejumlah altcoin terpantau ikut menguat, antaralain ethereum (ETH) naik 6,34 persen menjadi US$1.713,19 solana (SOL) menguat 10,62 persen ke level US$43,13, dan binance (BNB) juga meningkat 3,28 persen ke posisi US$276,33.

Mengutip CoinDesk, analis pasar kripto memperkirakan para investor akhir-akhir ini mendapat sentimen positif dari kenaikan aset digital selama tiga hari berturut-turut.

Kenaikan harga bitcoin yang mencapai lebih dari 4 persen dalam 24 jam terakhir merupakan gejala pasar yang tengah mengamati langkah terbaru The Fed untuk memadamkan inflasi dan tidak sampai terjatuh ke jurang resesi.

“Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar memecahkan US$24.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari seminggu,” ujar pengamat kripto James Rubin, Jumat (29/7/2022).

Sementara itu, Trader Tokocrypto Afid Sugiono menilai pergerakan pasar kripto setelah The Fed menaikkan suku bunga ini cukup menggembirakan. Investor terlihat semakin percaya diri melakukan aksi akumulasi beli, setelah pekan lalu sempat wait and see.

Tingginya aksi akumulasi di pasar kripto didorong oleh sentimen kinerja indeks pasar saham AS, khususnya setelah nilai saham perusahaan raksasa teknologi Microsoft dan Alphabet membukukan pertumbuhan tinggi.

Pasalnya, investor kripto kerap menggunakan indeks saham AS terutama saham teknologi sebagai patokan untuk melakukan akumulasi.

“Kini korelasi pergerakan harga aset kripto, utamanya bitcoin dengan indeks saham AS sudah berada mendekati level paritas sempurna,” papar Afid.

Dari sisi teknikal, harga bitcoin ditargetkan naik hingga pada level resistensinya di US$ 23.500, dan resistensi berikutnya bisa menjadi US$24.000.

Kenaikan harga aset kripto diproyeksikan berlangsung selama beberapa hari ke depan, meski pasar kripto saat ini masih cenderung sideways dan belum mengalami bull run yang signifikan.

“Sejauh ini belum ada sentimen negatif yang bisa memberikan pukul terhadap market. Hal yang harus diwaspadai adalah nanti ada banyak trader yang akan mulai akumulasi keuntungan atau taking profit, sehingga aksi jual akan lebih banyak dan membuat harga kripto sedikit turun,” tutup Afid.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper