Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih PLN Naik 162 Persen Tembus Rp17,34 Triliun, Ini Detilnya

Kinerja laba bersih PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN naik signifikan sepanjang Semester I/2022.
Warga melakukan pengisian listrik prabayar PLN di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Suselo Jati
Warga melakukan pengisian listrik prabayar PLN di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja laba bersih PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN naik signifikan sepanjang Semester I/2022, padahal tarif listrik non subsidi baru dinaikkan pada awal Semester II/2022.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (29/7/2022), PLN mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp211,66 triliun tumbuh 20,31 persen dibandingkan dengan Rp175,91 triliun pada paruh pertama tahun lalu.

Pendapatan tersebut berasal dari penjualan tenaga listrik yang meningkat tajam Rp10 triliun menjadi Rp150,55 triliun. Diiringi pertumbuhan pendapatan kompensasi yang meningkat tajam 251,5 persen menjadi Rp31,22 triliun.

Subsidi listrik pemerintah juga meningkat dari Rp24,55 triliun menjadi Rp26,18 triliun. Pendapatan dari penyambungan pelanggan juga naik menjadi Rp382,46 miliar dari Rp202,18 miliar, serta pendapatan lain-lain yang tumbuh Rp1,5 triliun menjadi Rp3,31 triliun.

Seiring kenaikan pendapatan, jumlah beban usaha PLN juga naik 15,89 persen dari Rp151,89 triliun menjadi Rp175,48 triliun pada 6 bulan pertama 2022 ini.

Beban usaha dari bahan bakar dan pelumas meningkat Rp16 triliun menjadi Rp69,07 triliun, sementara beban pembelian tenaga listrik naik Rp7,7 triliun dari Rp50,89 triliun menjadi Rp58,59 triliun. Beban lain-lain juga turut meningkat Rp1,6 triliun menjadi Rp3,69 triliun diiringi penyusutan aset tetap yang menjadi Rp19,46 triliun.

Sementara itu, beban usaha dari sewa, pemeliharaan, kepegawaian, dan penyusutan aset hak guna mengalami penurunan.

Dengan begitu, laba usaha PLN naik 50 persen  dari Rp24,02 triliun menjadi Rp36,17 triliun pada Semester I/2022.

Setelah dikurangi beban keuangan, rugi bersih kurs, dan lain-lain, laba periode berjalan diatribusikan kepada pemilik entitas induk PLN melonjak 162 persen menjadi Rp17,34 triliun pada Semester I/2022 dibandingkan dengan Rp6,6 triliun pada paruh pertama tahun lalu.

Adapun, total aset BUMN listrik itu cenderung stabil dengan nilai Rp1.639,84 triliun per 30 Juni 2022 dibandingkan dengan Rp1.613,21 triliun pada akhir tahun lalu.

Kenaikan aset tersebut terutama disokong dari jumlah aset lancar yang melonjak dari Rp85,91 triliun menjadi Rp118,61 triliun. Hal ini didorong dari naiknya piutang dari pemerintah yang tadinya hanya Rp8,3 triliun menjadi Rp44,44 triliun.

Di sisi lain, jumlah liabilitasnya naik Rp9 triliun menjadi Rp640,11 triliun pada penutup kuartal II/2022 ini dibandingkan dengan Rp631,6 triliun pada penutup tahun 2021.

Kenaikan tersebut seiring meningkatnya liabilitas jangka pendek akibat kenaikan utang usaha pihak ketiga dan utang bank perseroan.

Arus kas pada akhir periode 30 Juni 2022 PLN juga positif, walaupun lebih rendah dibandingkan dengan 30 Juni 2021 yang sebesar Rp41,69 triliun menjadi sebesar Rp28,45 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper