Bisnis.com, JAKARTA – Emiten infrastruktur yang kini fokus di industri energi baru terbarukan PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) menyiapkan investasi dengan nilai total Rp7 triliun untuk peralihan ke sektor energi hijau.
Direktur Utama/CEO OASA Bobby Gafur Umar menyebutkan, untuk investasi total Rp7 triliun akan didanai melalui pendanaan bank dan ada bagian yang dibiayai oleh ekuitas.
“Untuk total tahun ini, kita berharap mungkin dua bulan lagi sampaikan angkanya rincinya,” ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (27/6/2022).
Selain itu, OASA juga berencana melaksanakan penerbitan saham baru atau rights issue untuk penamahan modal yang akan disampaikan pada paparan publik berikutnya.
Bobby juga menyampaikan pada 2021, untuk pertama kalinya sejak mencatatkan sahamnya di bursa, Perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp1,32 miliar.
“Seluruh laba tahun lalu akan kami alokasikan untuk investasi rencana ke EBT itu,” ungkap Bobby.
Baca Juga
Ke depan OASA ditargetkan akan menjadi perusahaan yang tidak hanya menjalankan bisnis seperti biasa, tetapi juga akan membuat terobosan dalam hal bisnis yang berkaitan dengan lingkungan.
Bisnis yang akan digeluti antara lain, pengolahan dan pengelolaan sampah, biomassa, sekaligus menjalankan peran sebagai kontraktor untuk proyek energi ramah lingkungan. OASA menjalankan beberapa sektor bisnis, mulai dari bio-kimia, energi, pengolahan limbah dan sampah, hingga teknologi.
Bobby menambahkan, masa depan untuk energi baru terbarukan cerah, terutama dengan adanya perubahan perencanaan pembangunan pembangkit listrik 51,6 persen dari EBT. Hal itu menciptakan kesempatan yang besar.
“Pengaruhnya ke pendapatan baru akan datang pada 3-4 tahun ke depan. Minimal selama masa pembangunan, kami punya kontraktor warisan dari perusahaan lama dan akan menjadi sumber income kami akan menjadi kontraktor yang membangun industri hijau,” jelasnya.
Meskipun perdagangan di bursa didera isu inflasi global dan kenaikan suku bunga The Fed Amerika yang signifikan, saham OASA masih dalam kisaran angka yang stabil. “Ini mencerminkan kepercayaan capital market terhadap prospek bisnis berkelanjutan Perseroan di masa depan,” ujar Bobby.
Usai pengumuman perubahan nama dan lini usaha hari ini, saham OASA tercatat melambung 5,26 persen atau 35 poin ke 700. Dibandingkan dengan setahun lalu, harga sahamnya tumbuh 143,06 persen Sementara itu, selama tahun berjalan, sahamnya masih mencatat penurunan 17,16 persen.