Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran migas, PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS) mencatatkan penggunaan belanja modal atau capex sampai dengan Juni 2022 mencapai US$8 juta.
Investor Relations WINS Pek Swan Layanto menyebutkan selama kuartal pertama, Perseroan sudah pakai capex US$8 juta. Adapun, untuk sisa sampai akhir tahun masih ada US$5 juta.
“Jadi jumlah 2022 adalah US$13 juta. Untuk tambahan kapal semester kedua akan ada tambahan 1 kapal lagi, dan capex itu juga termasuk ongkos untuk reaktivasi kapal, karena waktu kapal dibeli itu masih dalam idle condition, jadi sertifikat semua sudah expired, jadi kita harus memakai waktu dan uang untuk reaktivasi dan sertifikasi lagi,” ungkapnya dalam paparan publik, Jumat (24/6/2022).
Pada kuartal pertama 2022, WINS sudah melakukan tambahan sebanyak lima kapal. Adapun, terhitung tujuh bulan sejak akhir 2021, Wintermar sudah melakukan penambahan enam kapal.
“Dari enam kapal tersebut, tiga sedang dalam proses docking dan aktivasi. Kuartal pertama perusahaan rugi karena Covid-19 yang berdampak pada kapal. Secara khusus kami punya kapal yang dikirim ke klien untuk operasi, tapi karena Covid-19, kapal tersebut harus karantina dan tidak dapat mulai bekerja. Kami keluarkan biaya, tapi kapal baru bekerja di akhir kuartal pertama dan awal semester kedua,” jelasnya.
Direktur Utama Sugiman Layanto menambahkan, dengan tambahan enam kapal tersebut, total kapal yang dimilik Wintermar menjadi 42 kapal. Adapun, kebanyakan kapal-kapal yang diproduksi menjadi pendapatan tetap untuk WINS.
Baca Juga
“Ke depan dengan kenaikan kegiatan pengeboran diharapkan dapat mendongkrak profitability. Jadi jelas dengan beberapa kapal baru yang kita beli dan aktivasi, akan berkontribusi terhadap income yang bottom line dan terlihat di kuartal IV/2022,” ungkapnya.
Sementara itu, strategi jangka pendek perusahaan akan fokus pada kapal OSV, dengan harapan ada kenaikan aktivitas pengeboran seiring kenaikan harga minyak. Sementara itu, untuk jangka panjangnya WINS berharap bisa memasukan armada miliknya ke sektor renewable.