Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra Kuasai 5 Persen Saham RS Hermina, Direksi ASII Jadi Komisaris HEAL

Astra menguasai 5,01 persen atau 747,42 juta saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dan menempatkan salah satu direksinya, yakni Gidion Hasan, menjadi komisaris HEAL.
Gidion Hasan (tengah), saat menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk.  usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), di Jakarta, Senin (16/4/2018). Astra menguasai 5,01 persen atau 747,42 juta saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dan menempatkan Gidion Hasan menjadi komisaris HEAL. /JIBI-Dedi Gunawan
Gidion Hasan (tengah), saat menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk. usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), di Jakarta, Senin (16/4/2018). Astra menguasai 5,01 persen atau 747,42 juta saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dan menempatkan Gidion Hasan menjadi komisaris HEAL. /JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Grup konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) semakin ekspansif di sektor kesehatan dengan melakukan penambahan saham hingga 5 persen lebih di PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), pengelola RS Hermina.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Kamis (9/6/2022) Astra menguasai 5,01 persen atau 747,42 juta saham HEAL. Adapun, pada hari sebelumnya tidak terdapat nama Astra dalam susunan pemegang saham HEAL, yang artinya masih di bawah 5 persen.

Tanda-tanda ekspansi Astra ke pengelola RS Hermina itu sebelumnya terlihat dari susunan komisaris terbaru. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Medikaloka Hermina pada 25 Mei 2022, perseroan mengangkat Gidion Hasan, salah satu petinggi Grup Astra.

Gidion Hasan punya karir mentereng di Astra. Pria berusia 50 tahun itu menjabat sebagai Direktur di PT Astra International Tbk, Anggota Dewan Pengawas di Dana Pensiun Astra Satu, Anggota Dewan Pengawas di Dana Pensiun Astra Dua, Presiden Komisaris di PT Astra Otoparts Tbk, Presiden Komisaris di PT UD Astra Motor Indonesia, Presiden Komisaris di PT Fuji Technica Indonesia, Presiden Komisaris di PT Gaya Motor.

Selanjutnya, Presiden Komisaris di PT Inti Pantja Press Industri, Presiden Komisaris di PT Pulogadung Pawitra Laksana, Presiden Komisaris di Tjahja Sakti Motor, Presiden Komisaris di PT Astra Multi Trucks Indonesia, Presiden Komisaris di PT Astra Autoprima, Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Daihatsu Motor, Wakil Presiden Komisaris di PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Wakil Presiden Komisaris di PT United Tractors Tbk, dan Komisaris di PT Astra Sedaya Finance.

Sebelumnya, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menjelaskan menuturkan cukup serius menggarap investasi di sektor kesehatan pada tahun ini.

"Sektor kesehatan bagi kami menarik tak hanya dari sisi komersil, tetapi Astra punya kesempatan berkontribusi aktif dalam membantu peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia," katanya pada Rabu (20/4/2022).

Pembelian saham Medikaloka Hermina oleh Astra lanjutnya merupakan langkah kecil di awal masuknya perseroan ke industri kesehatan.

"Langkah di Hermina merupakan langkah kecil di awal, ini kami banyak kajian, bukan hanya RS, sektor kesehatan sangat cukup luas kami kajian seluruh subsektor kesehatan," terangnya.

Grup Astra International membuat gebrakan di awal kuartal II/2022. Melalui jalur suntikan modal langsung, konglomerasi yang membidani otomotif hingga jasa keuangan itu memborong 30 juta lembar saham HEAL.

Saham HEAL yang digenggam Astra memiliki nominal Rp20. Sedangkan harga pelaksanaan berada di jalur premium yakni Rp1.500 per lembar.

Kepemilikan ASII di HEAL relatif kecil. Jumlah saham Hermina setelah private placement menjadi 14,92 miliar lembar. Dengan kata lain, kepemilikan 30 juta lembar oleh ASII setara dengan 0,2 persen.

Bisnis kesehatan ASII sendiri dengan masuk ke Hermina semakin luas. Pada tahun lalu, Astra melakukan injeksi skala raksasa di startup kesehatan HaloDoc. Nilainya lebih dari Rp508 miliar atau sekitar US$35 juta.

"Investasi Astra di Halodoc diharapkan dapat mendukung Halodoc dalam mengatasi tantangan sehubungan dengan akses layanan kesehatan di Indonesia khususnya pada masa pandemi masih berlangsung hingga saat ini, selain untuk terus memberikan solusi inovatif yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan jutaan masyarakat Indonesia," tulis perusahaan dalam laporan tahunannya yang terbit 29 Maret 2022 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper