Bisnis.com, JAKARTA – PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) akan membagikan dividen sebanyak Rp6 atau dengan total Rp89 miliar untuk tahun buku 2021.
Direktur Medikaloka Hermina Aristo Sungkono mengatakan dividen tahun ini yang dibagikan sebesar Rp6. Adapun total dividen yang dibagikan mencapai Rp89 miliar naik dari posisi tahun lalu Rp74,5 miliar.
“Dividen naik 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu Rp5 per saham, karena sata itu kita belum stock split,” katanya pada Rabu (25/5/2022).
HEAL mencatatkan laba bersih tahun berjalan per Desember 2021 sebesar Rp1 triliun. Mengutip laporan keuangan perseroan (4/4/2022), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut mengalami kenaikan 111 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp473,22 miliar.
Aristo menambahkan kinerja tahun lalu meningkat tidak lepas dari meningkatnya kasus covid-19. Sementara untuk tahun ini dia menilai akan ada kontraksi karena tidak ditopang oleh pandemi. Meski demikian, dia yakin kinerja itu jauh lebih tinggi dari kinerja pra pandemic.
“2022 memang kami perkirakam bahwa pendapatan akan sekitar Rp5 triliun sampai dengan Rp5,5 triliun lebih rendah dari 2021. Namun jika dibandingkan dengan pre-covid 2019, kinerja masih lebih tinggi dari panduan kami,” ungkapnya.
Baca Juga
Dari target pendapatan itu, HEAL berpotensi meraup laba bersih antara Rp600 miliar sampai dengan Rp700 miliar.
Sebagai informasi, Pendapatan Hermina di sektor rawat inap meningkat Rp1,24 triliun, dari Rp2,86 triliun pada 2020 menjadi Rp4,10 triliun pada 2021.
Selain itu, sektor rawat jalan RS Hermina yang memiliki 32 cabang ini juga naik menjadi Rp1,68 triliun.
Lebih lanjut, beberapa lini bisnis non rumah sakit yang turut menyumbang laba bersih Hermina di antaranya pendapatan manejemen Rp3,45 miliar dan aset kerja sama operasional (KSO) yang mencapai Rp34,54 miliar.
Rumah sakit yang didirikan sejak tahun 1985 ini tercatat mengalami peningkatan biaya keuangan Rp143,19 miliar dan beban usaha yang mencapai Rp1,26 triliun.
Namun, penghasilan lainnya yang diperoleh perusahaan juga meningkat cukup drastis, yakni meningkat 96 persen dari Rp71,74 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp140,63 miliar.