Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Naik Tajam, Nasdaq Melesat 3 Persen Berkat Saham Facebook

Nasdaq menandai kenaikan terbaiknya sejak Maret 2022 menyusul pendapatan yang lebih kuat melampaui perkiraan dari perusahaan induk Facebook.
Pekerja berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (3/1/2021). Bloomberg/Michael Nagle
Pekerja berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (3/1/2021). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat berakhir naik tajam pada perdagangan Kamis (28/4/2022) waktu setempat dipimpin oleh sektor teknologi karena pasar melanjutkan pemulihan dari kerugian pada awal pekan ini.

Berdasarkan data Bloomberg, Sabtu (29/4/2022), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melejit 1,85 persen atau 614,46 poin ke 33.916,39, S&P 500 melesat 2,47 persen atau 103,54 poin ke 4.287,50, dan Nasdaq melambung 3,06 persen atau 382,59 poin ke 12.871,53.

Nasdaq menandai kenaikan terbaiknya sejak Maret 2022 menyusul pendapatan yang lebih kuat melampaui perkiraan dari perusahaan induk Facebook, Meta (FB) yang mengirim saham naik hampir 18 persen.

Investor menimbang data baru dari Washington D.C. yang menunjukkan aktivitas ekonomi AS secara tak terduga berkontraksi pada awal 2022 untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun karena ketidakseimbangan rantai pasokan yang masih ada, tekanan inflasi, dan perang di Eropa Timur membebani pertumbuhan.

Produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama AS 2022 turun pada tingkat tahunan 1,4 persen setelah laju pertumbuhan 6,9 persen pada akhir tahun 2021.

"Gambaran data ekonomi terbaru mengingatkan kita pada masa-masa yang bergejolak dan rumit di mana kita hidup," kata Analis Ekonomi Senior Bankrate Mark Hamrick dalam sebuah catatan.

Dengan hanya tiga hari perdagangan tersisa pada April, bulan yang biasanya bullish berada pada kecepatan untuk kinerja terburuknya sejak mencatat penurunan 9,0 persen pada tahun 1970, menurut data dari LPL Financial Research.

“Sikap Federal Reserve yang hawkish, kekhawatiran rantai pasokan, perang di Eropa, dan sekarang lockdown China digabungkan untuk menjadikan ini salah satu awal terburuk untuk satu tahun untuk saham dan obligasi, ”kata LPL Financial Chief Market Strategist Ryan Detrick.

Investor berada dalam pergolakan musim pendapatan yang lesu, dengan 180 perusahaan di kalender minggu ini untuk laporan kuartalan. Pedagang mencerna hasil yang beragam dari raksasa teknologi berkapitalisasi pasar jumbo.

Adapun setelah penutupan perdagangan saham reguler, pasar berjangka AS dibuka melemah tajam pada Kamis malam, dengan serangkaian hasil kuartalan beragam dari beberapa perusahaan teknologi besar membebani indeks berjangka.

Kontrak pada S&P 500, Dow dan Nasdaq masing-masing turun. Saham raksasa teknologi Amazon turun di akhir perdagangan setelah perusahaan secara tak terduga membukukan kerugian kuartalan dan menawarkan prediksi kuartal saat ini yang lebih lemah dari perkiraan.

Saham Apple juga turun bahkan setelah pembuat iPhone melampaui perkiraan penjualan dan laba kuartalan, meskipun perusahaan masih menyebutkan kendala rantai pasokan yang sedang berlangsung.

Volatilitas telah muncul kembali dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran apakah kebijakan moneter yang lebih ketat dari Federal Reserve dapat menggelincirkan perekonomian.

Ketakutan ini diperparah dengan kegelisahan yang berkepanjangan atas inflasi yang terus-menerus, gejolak geopolitik, dan wabah Covid yang sedang berlangsung di China. S&P 500 menuju penurunan sekitar 5 persen pada April, jika kerugian bertahan hingga penutupan Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg/Yahoo Finance
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper