Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kode Powell Dongkrak Rapor Kinerja Wall Street Akhir Pekan

Wall Street menguat setelah Ketua Fed Jerome Powell sinyalkan pemangkasan suku bunga. Dow Jones naik 1,89%, S&P 500 naik 1,52%, Nasdaq naik 1,88%.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat  ditutup menguat pada perdagangan Jumat (22/8/2025) waktu setempat, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat lewat pidatonya di simposium Jackson Hole.

Melansir Reuters pada Sabtu (23/8/2025), indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 846,24 poin atau 1,89% ke level 45.631,74, menembus rekor penutupan terakhir pada 4 Desember 2024. Indeks S&P 500 naik 96,74 poin atau 1,52% menjadi 6.466,91, sementara Nasdaq Composite menambahkan 396,22 poin atau 1,88% ke level 21.496,54.

Dari 11 sektor di S&P 500, 10 di antaranya ditutup menguat, dengan sektor consumer discretionary memimpin kenaikan sebesar 3,18%.

Penguatan ini sekaligus memutus tren penurunan lima hari beruntun di S&P 500 yang sebelumnya tertekan oleh aksi jual besar-besaran saham teknologi raksasa. Secara mingguan, S&P 500 dan Dow Jones membukukan penguatan, sedangkan Nasdaq turun 0,6% karena investor melepas saham megacap teknologi dan beralih ke saham berharga lebih murah.

Komentar Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September. Meski demikian, ia menekankan pentingnya data ketenagakerjaan dan inflasi yang akan dirilis sebelum pertemuan tersebut.

Nigel Green, CEO deVere Group mengatakan, Powell melakukan apa yang paling baik dilakukan bankir sentral di Jackson Hole, yakni tetap membuka pintu pemangkasan suku bunga. 

“Pemangkasan pada September akan meyakinkan rumah tangga dan pelaku usaha bahwa bank sentral tidak tinggal diam. Penundaan justru meningkatkan risiko resesi yang lebih keras," jelasnya.

Pasca komentar Powell, pelaku pasar meningkatkan taruhan pemangkasan suku bunga September, dengan probabilitas hampir 90%, naik dari sekitar 75% sebelum pidato Powell.

Saham-saham AS sendiri telah rebound tajam dari level terendah April lalu, ketika pasar terguncang oleh pengumuman tarif impor Presiden Donald Trump. Belakangan, indeks saham kembali mendekati level rekor tertinggi.

Sejumlah faktor pendorong utama reli Wall Street antara lain laporan keuangan yang solid, optimisme perjanjian dagang, serta meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga. Meski begitu, sebagian analis menilai masih ada risiko yang membayangi.

Zak Stambor, analis senior ritel dan e-commerce di Emarketer mengatakan, investor menyambut komentar Powell seolah-olah ini awal dari parade pemangkasan suku bunga. Namun, dia menyebut satu kali pemangkasan saja tidak akan banyak menggerakkan konsumsi. 

"Pertanyaan besarnya, apakah ini benar-benar titik balik kebijakan The Fed — atau justru tarif impor yang meningkat akan memaksa bank sentral mengerem sebelum perubahan itu terjadi,” kata Stambor.

Sementara itu, di awal perdagangan, UBS Global Wealth Management kembali menaikkan target akhir tahun untuk indeks S&P 500 — yang kedua kalinya dalam dua bulan terakhir — dengan alasan prospek kuat kinerja emiten, meredanya tensi dagang, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro