Bisnis.com, JAKARTA - Emiten suku cadang grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mencetak pertumbuhan pendapatan pada kuartal I/2022. Laba bersih perseroan juga turut terdongkrak.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021 yang belum diaudit, dikutip Rabu (27/4/2022), emiten berkode AUTO ini mencetak pendapatan bersih sebesar Rp4,58 triliun lebih tinggi 26,68 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021 yang sebesar Rp3,61 triliun.
Pendapatan tersebut terdiri atas penjualan lokal yang tumbuh dari Rp2,12 triliun menjadi Rp2,72 triliun pada 3 bulan pertama tahun ini. Selanjutnya, pendapatan ekspor juga turut meningkat tipis menjadi Rp397,81 miliar dari Rp387,9 miliar.
Selain itu, penjualan dari pihak berelasi setelah diskon pun turut meningkat menjadi Rp1,57 triliun dari Rp1,21 triliun.
Adapun, dari sisi jenisnya, pendapatan dari penjualan barang masih mendominasi dengan tumbuh hampir Rp1 triliun menjadi Rp4,55 triliun dari Rp3,59 triliun. Sementara, pendapatan jasa naik menjadi Rp26,78 miliar dari Rp16,87 miliar.
Beban pokok pendapatan juga turut meningkat menjadi Rp4 triliun naik 27,1 persen dari Rp3,15 triliun. Beban tersebut meningkat seiring naiknya beban pokok produksi menjadi Rp2,91 triliun pada kuartal I/2022.
Baca Juga
Hal ini karena terutama berasal dari pembelian bahan baku yang melonjak menjadi Rp2,09 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,45 triliun.
Dengan begitu, AUTO mencetak laba bruto sebesar Rp571,74 miliar naik dari Rp461,17 miliar tahun lalu.
Seiring dengan beban penjualan, beban umum dan administrasi yang meningkat, AUTO berhasil mencatatkan pertumbuhan bagian atas laba bersih entitas asosiasi naik 30,78 persen menjadi Rp170,27 miliar.
Dengan begitu, laba sebelum pajak penghasilan juga berhasil tumbuh 24,31 persen menjadi Rp267,468 miliar. Alhasil, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk kuartal I/2022 naik 37,46 persen menjadi Rp225,33 miliar dari kuartal I/2021 sebesar Rp163,91 miliar.
Sementara itu, jumlah aset AUTO juga turut meningkat menjadi Rp17,72 triliun per 31 Maret 2022 dibandingkan dengan Rp16,94 triliun pada akhir tahun lalu.
Di sisi lain, jumlah liabilitas AUTO meningkat menjadi Rp5,64 triliun dari Rp5,1 triliun. Dengan jumlah ekuitas yang turut meningkat menjadi Rp12,08 triliun dari Rp11,84 triliun.