Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra Otoparts (AUTO) Incar Penjualan Domestik dan Ekspor Naik

Emiten suku cadang Astra, PT Astra Otoparts Tbk., (AUTO) menargetkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini dengan menggenjot penjualan dalam negeri dan ekspor.
Ilustrasi/astra.co.id
Ilustrasi/astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten suku cadang Astra, PT Astra Otoparts Tbk., (AUTO) menargetkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini dengan menggenjot penjualan dalam negeri dan ekspor.

President Director Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengungkapkan perseroan terus menargetkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini seiring dengan pemulihan ekonomi dalam negeri.

"Kami menargetkan tahun ini harus terus bertumbuh dibanding tahun lalu. Strategi kami tetap berusaha untuk tumbuh di pasar otomotif domestik maupun regional dan global," urainya kepada Bisnis, Kamis (24/2/2022).

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (23/2/2022), Astra Otoparts mencatatkan pendapatan bersih mencapai Rp15,15 triliun naik 27,65 persen dibandingkan dengan realisasi 2020 sebesar Rp11,86 triliun.

Pendapatan tersebut secara rinci merupakan hasil penjualan pihak ketiga lokal sebesar Rp8,81 triliun pada 2021 naik dari Rp7,42 triliun pada 2020.

Di sisi lain, pendapatan dari ekspor naik menjadi Rp1,43 triliun pada 2021 dari Rp1,27 triliun pada 2020.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan pendapatan dari pihak berelasi sebesar Rp5,27 triliun pada 2021 dari Rp3,48 triliun pada 2020.

Adapun, tahun ini juga perseroan tetap mempertahankan sejumlah program efisiensi sehingga dapat tetap menjaga peningkatan margin.

"[Peningkatan kinerja] dengan mempertahankan program-program efisiensi yang sudah dijalankan," imbuhnya.

Pada 2021, beban pokok pendapatan juga turut meningkat menjadi Rp13,29 triliun pada 2021 dari Rp10,28 triliun 2020.

Beban penjualan juga turut meningkat menjadi Rp805,03 miliar dari Rp725,46 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp906,54 miliar dari Rp720,91 miliar.

Perseroan juga berhasil membalikan bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama dari rugi Rp76,93 miliar menjadi laba bersih Rp538,93 miliar.

Dengan demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias bottom line naik drastis 271,31 kali lipat menjadi Rp611,34 miliar pada 2021 dari laba Rp2,24 miliar pada 2020.

Laba per saham dasar dan dilusian juga meningkat menjadi Rp127 per lembarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper