Bisnis.com, JAKARTA - Emiten plat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) bakal segera mendapatkan inbreng saham PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) dari pemerintah. Sebagai langkah lanjutan, SMGR bakal melakukan rights issue untuk memenuhi ketentuan setelah akusisi.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Andreas Yordan menilai khusus SMGR. Salah satu tujuan dari rights issue SMGR ialah untuk mengakuisisi SMBR. Apabila membandingkan harga, SMGR memiliki EV/ton sekitar 1,3 juta, sedangkan SMBR memiliki EV/ton sebesar 1,7 juta, artinya SMBR memang cenderung lebih mahal.
"Akuisisi ini juga bukanlah akuisisi untuk mengeleminasi kompetitor. Performa keuangan SMBR juga masih kalah jauh dibanding SMGR. Namun, kita perlu melihat lagi nanti harga penebusan, rasio, dll terkait rights issue untuk menentukan peluang dari rights issue nanti," tuturnya kepada Bisnis, Minggu (20//2/2022).
Andreas merekomendasi SMGR beli dengan target Rp10.800. Pasalnya, SMGR merupakan perusahaan semen yang berhasil mendapatkan DMO batu bara pada Januari.
Henan Putihrai juga meyakini pertumbuhan marketing sales dari perusahaan-perusahaan properti serta insentif yang masih berlanjut akan mendorong pembangunan pada 2022.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut ada rencana rights issue pada 5 emiten BUMN yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), dan PT Kimia Farma Tbk. (KAEF).
Baca Juga
Rights issue SMGR merupakan bagian dari konsolidasi perusahaan semen milik negara. Pemerintah bakal memasukan SMBR sebagai bagian dari holding semen.
"Ada satu yang tertinggal Semen Baturaja, akhirnya berdiri sendiri tapi tidak menjadi ekosistem semen grup padahal kita harus berkompetisi dengan perusahaan semen swasta dan asing," jelasnya.
SMGR akan melakukan rights issue bersamaan dengan inbreng saham SMBR ke dalam holding semen tersebut, yang merupakan bagian dari penguatan sinergi bisnis perusahaan.
Erick menyebut ketika SMBR menjadi bagian dari holding semen, nantinya kebutuhan semen di wilayah Sumatera Selatan tidak perlu lagi diambil dari Semen Padang lagi, sehingga bisa fokus pada aktivitas ekspor semen.
"Kalau dikonsolidasi, SMBR memperkuat footprint semen di Sumatera Selatan, produk semen padang tak perlu lagi masuk, tapi dukung ekspor ke luar negeri, karena sekarang juga banyak negara-negara meminta ekspor semen," paparnya.