Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia meluruskan rumor terkait pengenaan bea materai Rp10.000 untuk transaksi saham mulai Maret 2022.
Santer beredar rumor di pasar terkait pengenaan materai atas transaksi saham di atas Rp10 juta mulai Maret 2022. Akan tetapi, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo memberikan penjelasan.
Dia menyatakan pada Maret 2022 baru akan ada penunjukan anggota bursa (AB) yang akan memungut bea materai.
“Ketentuan Bea Meterai telah berlaku sejak Jan 2021 (UU), dan meterai elektronik sudah tersedia sejak Oktober 2021 untuk pemenuhan bea materai atas dokumen elektronik seperti trade confirmation atas transaksi Bursa, sedangkan pada Maret 2022 adalah penunjukan AB sebagai wajib pungut Bea Meterai,” katanya pada Senin (21/2/2022).
Laksono menambahkan, trade confirmation tetap terutang bea materai meskipun tidak dipungut oleh AB. Maka itu, nasabah tetap terutang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, terkait dengan sistem AB, Dirjen Pajak dan regulator telah menyelenggarakan serangkaian sosialisasi dan workshop sejak awal 2021. Laksono mengatakan langkah itu agar AB memahami ketentuan dan mempersiapkan sistem jika ditunjuk sebagai pemungut bea materai dan atau tidak ditunjuk namun ingin memfasilitasi pemenuhan materai bagi nasabah.
Baca Juga
“Kebutuhan pengembangan dan infrastruktur dari AB berbeda beda, bergantung pada jumlah nasabah aktif masing masing setiap hari. DJP juga telah mempermudah proses pemungutan jika sistem belum siap, dengan dikeluarkannya PerDirjen yang mengatur bahwa pemungutan dapat dilakukan secara manual,” katanya.
Dari sisi bursa, lanjutnya, Regulator Pasar Modal telah melakukan koordinasi terkait Implementasi Bea Meterai sehingga telah dikeluarkan PP pembebasan dari bea materai untuk TC transaksi Bursa dengan nilai sampai dengan Rp10 juta. Laksono optimistis aturan main itu akan menjaga semangat pertumbuhan investor pasar modal.
“Hal ini untuk mengakomodir pertumbuhan jumlah dan aktivitas transaksi investor retail, dengan harapan tidak mengurangi minat untuk melakukan transaksi Bursa,” pungkasnya.