Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi melanjutkan penguatan pada akhir pekan ini, Jumat (11/2/2022).
Kemarin (10/2/2022), rupiah ditutup menguat 0,11 persen atau 16,00 poin ke posisi Rp14.342 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau mendatar 0,00 persen ke level 95,4930 pada pukul 15.15 WIB.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.320 - Rp14.370 per dolar AS pada hari ini.
Kabar baik yang datang dari AS. Berdasarkan laporan dari US Centers for Disease Control and Preventions (CDC), virus corona varian Omicron tidak menyebabkan dampak separah varian Delta.
“Saat ini Omicron adalah varian paling dominan di AS, menggeser Delta. varian dominan itu kini sudah lebih 'jinak', ancaman terhadap nyawa lebih kecil,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Kamis (10/2/2022).
Sementara itu, dari dalam negeri Ibrahim mengungkapkan pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemulihan ekonomi dan defisit anggaran.
Baca Juga
Sri Mulyani menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya mencapai level sebelum Covid-19. Ia memaparkan PDB Indonesia naik 101,5 persen sejak tahun 2019 sampai 2021.
Dia mengungkapkan, pemulihan cepat terjadi pada sektor manufaktur, yang membutuhkan lima kuartal untuk pulih ke level sebelum pandemi. Selain itu, menurutnya, pemulihan ekonomi Indonesia dari krisis akibat pandemi Covid-19, lebih cepat pemulihannya dari pada saat krisis keuangan tahun 1997 sampai 1998.
Mengutip Antara, Jumat (11/2/2022), dolar AS berayun dalam perdagangan berombak pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat setelah harga konsumen AS naik lebih tinggi dari perkiraan pada Januari. Ini mendorong pasar untuk meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan secara agresif memerangi inflasi yang melonjak.
Indeks harga konsumen naik 0,6 persen dari Desember, kata Departemen Tenaga Kerja, sementara dalam 12 bulan hingga Januari, IHK (indeks harga konsumen) melonjak 7,5 persen, kenaikan tahunan terbesar sejak Februari 1982.
Rupiah menutup perdagangan hari ini dengan melemah tipis 0,03 persen atau 5 poin ke Rp14.347 per dolar AS.
Adapun indesk dolar AS melonjak 0,36 persen atau 0,34 poin ke 95,89.
Jelang penutupan, rupiah masih terdepresiasi 0,10 persen atau 14,50 poin ke Rp14.356,50 per dolar AS.
Koreksi juga terjadi di mayoritas mata uang Asia lainnya.
Rupiah melemah 0,07 persen atau 10,50 poin ke Rp14.325,50 per dolar AS pada 14.09 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,47 persen atau 0,45 ke 96,00.
Rupiah masih tertekan 0,18 persen atau 25,50 poin ke Rp14.367,50 per dolar AS pada 12.00 WIB.
Adapun, mayoritas mata uang Asia lainnya juga melemah, di mana rupee India terkoreksi paling dalam 0,52 persen.
Rupiah terdepresiasi 0,05 persen atau 7,50 poin ke Rp14.349,50 per dolar AS pada 10.18 WIB.
Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback menguat 0,33 persen atau 0,32 poin ke 95,87.
Nilai tukar rupiah menguat 0,04 persen atau 6 poin ke Rp14.336 per dolar AS pada pembukaan perdagangan hari ini.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,28 persen atau 0,28 poin ke 95,83.