Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lanjut Reli, Saham IATA Terbang Jelang Akuisisi Tambang Batu Bara Hary Tanoe

Tercatat, 223 saham menguat, 54 saham melemah dan 222 saham bergerak stagnan pagi ini. Saham IATA terpantau melesat signifikan di awal perdagangan.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (8/2/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka naik pada posisi 6.813,18. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 6.830,63 beberapa menit setelah pembukaan

Tercatat, 223 saham menguat, 54 saham melemah dan 222 saham bergerak stagnan pagi ini. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp162,77 miliar.

Investor asing membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp152,4 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.

Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp12 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp1,3 miliar.

Saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) menjadi top gainers  pada awal sesi setelah naik 10,45 persen ke posisi Rp74 disusul oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) yang naik 9,32 persen. Adapun, saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. (IATA) melesat signifikan hingga 28,74 persen, menyusul rencana akuisisi tambang batu bara milik PT MNC Investama Tbk. (BHIT).

Sebelumnya, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menuturkan bursa saham AS cenderung melemah di awal pekan (7/2/2022),dengan S&P 500 dan Nasdaq turun, sementara Dow Jones ditutup stagnan.

Saham-saham sektor teknologi kembali menjadi pemberat, dipimpin oleh induk usaha Facebook, Meta Platforms, yang turun lebih dari 4 persen.

Investor kembali mengantisipasi data inflasi AS yang tetap tinggi, usai rilis data yang menunjukkan kenaikan tingkat upah tenaga kerja AS bulan lalu.

Di sisi lain, IHSG kembali membukukan rekor all-time high baru di level 6.804, bersamaan dengan data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi dari ekpektasi.

"Adapun, rilis data cadangan devisa serta pemberlakuan status PPKM level 3 di wilayah Jabodetabek, menjadi beberapa sentimen yang dapat dicermati hari ini," urainya dalam riset, Selasa (8/2/2022).

Secara teknikal, lanjutnya, indeks acuan berpeluang untuk kembali menguat ke rentang yang lebih tinggi di area 6.750-6.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper