Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham GOTO, BBRI, hingga BREN Ikut Terangkat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan. Saham BBRI, GOTO, hingga BREN naik ke zona hijau sesaat setelah pembukaan perdagangan.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan, tetapi bergerak ke zona hijau pada perdagangan pagi ini, Rabu (26/6/2024). Saham BBRI, GOTO, hingga BREN naik ke zona hijau sesaat setelah pembukaan perdagangan.

Berdasarkan data RTI pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 6.882,70, dan bergerak ke zona hijau. IHSG bergerak di rentang 6.885-6.910 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 153 saham menguat, 93 saham melemah, dan 201 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau meningkat menjadi Rp11.860,72 triliun.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBCA) terpantau menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan, yakni senilai Rp57 miliar sesaat setelah pembukaan. Saham BBRI tercatat naik 0,91% ke level Rp4.420 pada pembukaan pagi ini.

Saham lain yang terpantau menguat adalah saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Saham GOTO dibuka naik 2% ke level Rp51 per saham. Sebanyak 504 juta saham GOTO ditransaksikan pagi ini dengan nilai transaksi Rp25,2 miliar. 

Tak ketinggalan, saham milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) juga dibuka menguat pagi ini. Saham BREN naik 1,3% ke level Rp9.775 per saham pagi ini. 

Adapun saham-saham lain yang juga menguat adalah saham BBCA naik 0,26%, BMIR naik 0,84%, BBNI menguat 0,67%, dan saham BRPT menguat 1,59%. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG memiliki potensi koreksi dalam jangka pendek. Dia menjelaskan dari eksternal, sentimen datang dari ekspektasi pelemahan sejumlah data di sektor properti AS. Menurutnya hal tersebut berpotensi menjaga peluang pemangkasan the Fed Rate di level saat ini setidaknya untuk sisa pekan ini. 

"Kondisi ini dikombinasikan dengan intervensi BI di Pasar Keuangan RI berpotensi mendorong penguatan lanjutan pada nilai tukar Rupiah kemarin. Sebagai informasi, Rupiah menguat ke kisaran Rp16.370 per dolar AS kemarin," tutur Valdy.

Sementara itu, Tim Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjelaskan menguatnya mayoritas indeks di bursa Wall Street dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. 

"Sementara itu kembali adanya aksi jual investor asing dan terkoreksinya mayoritas harga komoditas berpeluang menjadi sentimen negatif untuk IHSG," tulis CGS International Sekuritas.

---------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper