Bisnis.com, JAKARTA – PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) menunda rencana pemisahan usaha dan pendirian entitas baru.
Direktur Utama Transkon Jaya Lexi Roland mengatakan perseroan tengah menyiapkan entitas anak untuk menerima pemisahan.
“Pendirian entitas anak dapat dilaksanakan apabila perseroan telah menambahkan kegiatan usaha aktivitas perusahaan holding dalam anggaran dasarnya,” kata Lexi dalam keterangan resmi, Kamis (3/1/2022).
Menurutnya, perseroan akan lebih dulu mengadakan RUPSLB untu meminta persetujuan para pemegang saham. Namun karena rencana tersebut membutuhkan banyak waktu dan upaya persiapan yang matang dalam prosesnya, emiten dengan kode saham TRJA ini menunda rencana tersebut.
“Perseroan menunda sampai batas waktu yang ditentukan kemudian sehubungan dengan pelaksanaan rencana pemisahan yang sudah diumumkan selama ini,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Alexander Syauta menyatakan TRJA berencana menjadi holding company atau perusahaan induk bagi entitas anak yang didirikannya. “Hal ini guna mendukung pencapaian tujuan konglomerasi dan perluasan kegiatan usaha perseroan,” ujarnya dikutip dalam keterangan resmi, Minggu (23/1/2022).
Baca Juga
Pria yang akrab disapa Alex itu menambahkan, salah satu segmen usaha TRJA yang didirikan pada tahun 2011 yaitu Divisi Internet Service Provider (“PACNET”) akan dipisahkan kepada entitas anak perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 90 persen yang dimiliki oleh perseroan
“Dengan tujuan untuk lebih mengembangkan bisnis Internet Service Provider agar dapat dikelola menjadi lebih solid dan independen, mengintegrasikan operasi bisnis Internet Service Provider agar menjadi lebih tajam, fokus dan tidak menjadi divisi-divisi yang terpisah,” katanya.
Selain itu, tujuan lainnya adalah guna memunculkan kemandirian risiko dimana perseroan melalui entitas anaknya akan terhindar dari risiko tuntutan atau gugatan hukum maupun risiko kegagalan bisnis.
Di sisi lain, Alex menjelaskan dengan melakukan pemisahan segmen usaha dan pemekaran kegiatan usaha, perseroan juga berencana untuk mendirikan dua entitas anak.