Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengendali Transkon Jaya (TRJA) Borong Saham Jelang Divestasi ke Emiten Low Tuck Kwong MYOH

Pengendali PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) memborong saham jelang divestasi ke emiten konglomerat Low Tuck Kwong, PT Samindo Resources Tbk. (MYOH).
Annisa Kurniasari Saumi,Hafiyyan
Jumat, 24 November 2023 | 10:16
Pengendali PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) memborong saham jelang divestasi ke emiten konglomerat Low Tuck Kwong, PT Samindo Resources Tbk. (MYOH). Istimewa
Pengendali PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) memborong saham jelang divestasi ke emiten konglomerat Low Tuck Kwong, PT Samindo Resources Tbk. (MYOH). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang saham utama PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) memborong saham perseroan jelang divestasi ke emiten konglomerat Low Tuck Kwong, PT Samindo Resources Tbk. (MYOH).

Sekretaris Perusahaan TRJA Alexander J. Syauta menyampaikan PT Damai Investasi Sukses sebagai pengendali TRJA menambah kepemilikan sahamnya di perseroan. Pada 17 November 2023, Damai Investasi Sukses memborong 34,8 juta saham TRJA atau setara 2,3% di harga Rp275.

Total transaksi tersebut pun mencapai Rp9,57 miliar. Setelah transaksi Damai Investasi Sukses memegang 46,95% saham TRJA atau setara 709,08 juta saham dari sebelumnya 44,65% atau setara 674,28 juta saham. Status kepemilikan saham adalah langsung.

Pada perdagangan Jumat (24/11/2023) pukul 10.11 WIB, saham TRJA turun 0,76% atau 2 poin menjadi Rp260. Kapitalisasi pasarnya Rp392,65 miliar dengan valuasi PER 10,07 kali. Sepanjang 2023, saham TRJA masih naik 14,04%.

Sementara itu, emiten portofolio Low Tuck Kwong PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mengungkapkan rencana akuisisi emiten angkutan PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA).

Corporate Secretary MYOH Ahmad Zaki Natsir menuturkan MYOH telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat antara Samindo Resources dengan para pemegang saham pengendali Transkon Jaya atau TRJA pada 14 November 2023. 

"Untuk harga masih dalam proses finalisasi. Mohon ditunggu informasi selanjutnya," kata Zaki dihubungi Bisnis, Kamis (16/11/2023).

Zaki melanjutkan MYOH akan mengambil alih saham TRJA milik PT Damai Investama Sukses dan PT MSJ Investama Abadi sejumlah 1,23 miliar (1.238.364.000) saham di dalam TRJA. 

Dalam CSPA, lanjut Zaki, telah disepakati syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh para pihak dalam proses pengambilalihan saham TRJA, sebelum pengambilalihan diselesaikan sepenuhnya.

Zaki juga menjelaskan tujuan dari pengambilalihan saham pengendali TRJA adalah salah satu dari strategi pengembangan bisnis MYOH.

"Akuisisi yang dilakukan akan mendiversifikasi layanan MYOH dan akan memperkuat posisi MYOH pada industri jasa pertambangan," tuturnya. 

Sebagai informasi, saat ini sebanyak 570,7 juta saham atau 37,79 saham TRJA dimiliki oleh PT Damai Investama Sukses sebagai pengendali TRJA. Sementara itu, sebanyak 454 juta saham TRJA atau sebanyak 30,06% kepemilikan dimiliki oleh PT MSJ Investama Abadi.

Pemegang saham TRJA lainnya, yakni PT Aneka tercatat melepas kepemilikannya sebanyak 4,59 juta saham. Pelepasan ini membuat kepemilikan PT Aneka pada TRJA berkurang menjadi 150,28 juta saham atau sebesar 9,95% kepemilikan, dari sebelumnya sebesar 155,5 juta atau setara 10,3% kepemilikan.

Akan tetapi, tidak dijelaskan pada harga berapa per saham PT Aneka melepas sahamnya pada TRJA. Sisanya, sebesar 329,77 juta saham atau setara 21,8% kepemilikan dimiliki oleh masyarakat. 

Kinerja MYOH

MYOH mencatatkan penurunan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang naik sepanjang 9 bulan 2023. MYOH mencatatkan laba bersih sebesar US$11,5 juta atau setara Rp184,18 miliar (kurs Jisdor Rp15.941 per dolar AS). 

MYOH mencatatkan pendapatan US$94,87 juta atau setara Rp1,51 triliun hingga kuartal III/2023. Pendapatan ini turun 8,68% dari US$103,8 juta dibandingkan kuartal III/2023. 

Pendapatan ini didorong oleh jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara sebesar US$61,4 juta, jasa pengangkutan batu bara sebesar US$32,01 juta, dan jasa pengeboran, eksplorasi, dan lainnya sebesar US$1,44 juta. 

Pendapatan ini didorong oleh pelanggan seperti PT Kideco Jaya Agung sebesar US$194,82 juta, dan PT Kumala Drilindo sebesar US$47.792.

Penurunan pendapatan ini diiringi oleh biaya pokok pendapatan yang juga turun menjadi US$79,4 juta. Biaya pokok pendapatan ini turun 6,34% secara tahunan dari US$84,8 juta. 

Meski demikian, laba bruto MYOH juga ikut tergerus 19,11% menjadi US$15,4 juta, dari US$19 juta secara tahunan atau year on year (yoy). 

Akan tetapi, laba bersih MYOH tercatat naik hingga 16,72% pada 9 bulan 2023. Laba bersih MYOH naik menjadi US$11,5 juta atau setara Rp184,8 miliar, dari US$98,9 juta secara tahunan. Sementara itu, laba per saham MYOH tercatat naik menjadi US$0,0052, dari US$0,0045 secara tahunan. 

Adapun jumlah aset MYOH naik menjadi US$171,4 juta di akhir September 2023, dari US$169,4 juta di akhir Desember 2022. 

Rinciannya, jumlah liabilitas turun menjadi US$18,07 juta di 30 September 2023, dari US$20,84 juta di 31 Desember 2022. Jumlah liabilitas jangka pendek MYOH selama 9 bulan 2023 sebesar US$14,63 juta, dengan liabilitas jangka panjang mencapai US$3,4 juta. 

Sementara itu, jumlah ekuitas MYOH juga naik menjadi US$153,36 juta di akhir kuartal III/2023, dari US$148,6 juta di akhir 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper