Bisnis.com, JAKARTA – Para analis mengungkapkan bitcoin pada kuartal IV/2021 ini memasuki tren bullish dan berpotensi mencapai level US$70.000.
Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka sekaligus Komisaris PT Digital Aset Internasional Sutopo Widodo memprediksi aset kripto akan mencapai level tertingginya yang juga didukung dengan perkembangan pesat industri kripto itu sendiri.
“Menurut prediksi kita, akhir tahun ini belum akan mencapai level tertingginya, tapi bisa mencapai di kisaran US$65.000 - US$70.000,” ungkap Sutopo kepada Bisnis, Kamis (14/10/2021).
Sutopo memaparkan bahwa aset kripto telah berkembang pesat dari hanya US$16 miliar dan tumbuh menjadi US$2,3 triliun hingga saat ini dalam jangka waktu lima tahun.
Pertumbuhan signifikan ini menurutnya dapat menimbulkan risiko sistematik terhadap sistem keuangan global karena industri kripto berkembang pesat dan mulai terhubung ke sistem keuangan tradisional.
Menurutnya di kemudian hari aset kripto dapat tumbuh dengan sangat cepat karena munculnya pemain dengan leverage ditambah sebagian besar ruang kripto ini tidak diatur. Meski terdapat risiko sistemik, dan saat ini pertumbuhannya terbatas.
Baca Juga
Sutopo menjelaskan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler mengatakan inovasi keuangan sepanjang sejarah tidak berkembang di luar kerangka kebijakan publik.
“Jadi bisa dikatakan, sentimen yang mempengaruhi pasar kripto didasarkan pada pemahaman dan sudut pandang investor itu sendiri, karena hal inilah yang memandu harga aset,” kata Sutopo.
Dan salah satu pihak yang akan menjadi penghalang pertumbuhan aset kripto ujarnya tentu saja pemerintah karena terdapat ancaman bagi perbankan milik pemerintah. Dia mencontohkan, seperti larangan dari pemerintah China yang berkaitan dengan transaksi cryptocurrency.
Namun di sisi lain yang menjadi sentimen positif pergerakan harga kripto ungkapnya adalah semakin banyak negara yang melegalkan mata uang kripto ini.
Mengingat saat ini jumlah investor kripto yang makin melonjak, Sutopo mengungkapkan bahwa minat yang semakin banyak tersebut akan menggerakkan harga aset kripto ke arah yang lebih fluktuatif dan juga meningkatkan likuiditasnya.
Apalagi saat ini banyak peranan dari hedge fund dan perbankan yang mulai menyediakan layanan bagi para kliennya dalam bentuk simpanan dan transaksi kripto.
Berdasarkan pertimbangan di atas, Sutopo pun mengungkapkan bahwa bitcoin yang merupakan aset kripto teranyar saat ini masih tetap akan menjadi primadona hingga akhir tahun.
Hal ini dikarenakan dalam beberapa minggu terakhir, bitcoin (BTC) terus bergerak naik dari titik bawahnya sementara mata uang kripto lain seperti altcoin dan lainnya masih kurang bergerak.
Selain bitcoin, Sutopo juga mengungkapkan bahwa aset kripto lain yang tetap bisa dipertimbangangkan adalah ethereum (ETH), binance coin (BNB), dan OKB.
Berdasarkan data di laman CoinMarketCap, aset kripto bitcoin masih berada di harga tertinggi dan juga kapitalisasi terbesar yaitu US$1,10 triliun, dan menyusul di bawahnya ethereum dengan kapitalisasi pasar sebanyak US$429,23 miliar, binance coin sebanyak US$80,42 miliar, cardano sebanyak US$71,28 miliar, dan tether sebanyak US$68,81 miliar.
Secara terpisah, perencana keuangan senior Aidil Akbar Madjid mengungkapkan bahwa secara historis harga aset kripto memang dalam tren bullish di akhir tahun apalagi aset kripto sempat mengalami penurunan cukup jauh sehingga menurutnya sangat wajar jika harganya akan mengalami kenaikan pada kuartal IV/2021.
“Kalau kita baca historisnya, selama tiga atau empat bulan di akhir tahun [trennya] memang naik. Tapi balik lagi itu base of performance-nya,” ujar Aidil kepada Bisnis, Selasa (12/10/2021).
Menurut Aidil, aset kripto ini sendiri bisa dijadikan alternatif investasi untuk saat ini karena tingkat volatilitasnya sangat tinggi dan juga tidak ada safety net sehingga menurutnya orang-orang dengan profil risiko agresif lah yang cocok untuk ikut berinvestasi aset kripto.
Dia pun menyarankan kepada investor dengan profil risiko konservatif maupun moderat untuk jangan ikut berinvestasi di aset kripto ini karena tidak seperti saham, secara historis aset kripto masih belum lengkap karena baru muncul tiga hingga lima tahun ke belakang.
Untuk yang memang ingin berinvestasi pada aset kripto ini, dia menyarankan para investor untuk mempelajarinya terlebih dahulu baik itu fundamentalnya maupun historisnya. Jangan sampai hanya ikut-ikutan.