Bisnis.com, JAKARTA – Platform perdagangan aset kripto, Tokocrypto memperkirakan harga aset bitcoin dapat mengalami all time high (ATH) pada akhir tahun ini alias menciptakan rekor tertinggi baru.
Public Relation Tokocrypto Rina Kurniawan memperkirakan hal tersebut melihat dari siklus halving day aset bitcoin yang terjadi pada Mei 2020. Saat ini harga bitcoin (BTC) telah melewati resistance-nya di harga US$53.000.
Berdasarkan data di laman CoinMarketCap, pada Kamis (14/10/2021), pukul 13.55 WIB harga bitcoin telah berada di level US$57.614,13, di mana dalam seminggu terakhir harganya telah meningkat 5,54 persen.
“Saat ini bitcoin sedang menuju resisten lamanya di sekitar US$64.000. Jika hal ini terlewati, maka BTC bisa menembus ATH nya [di akhir tahun],” ungkap Rina kepada Bisnis, Rabu (14/10/2021).
Sementara itu, Rina melanjutkan total kapitalisasi pasar aset kripto saat ini adalah US$2,3 triliun, dan sekitar 46,9 persen asetnya didominasi bitcoin yang semakin meningkat. Kenaikan ini pun menurutnya juga menjadi penyebab kenaikan harga pada bitcoin.
Rina pun mengungkapkan bahwa kepercayaan investor konstitusional akan aset kripto juga akan meningkatkan kepercayaan diri para investor ritel untuk mulai merambah industri kripto dan akhirnya juga akan mempengaruhi harga aset kripto itu sendiri.
Baca Juga
Selain itu, Rina juga mengungkapkan bahwa pengadopsian teknologi blockchain serta legalnya aset kripto sebagai alternatif pembayaran di berbagai negara juga akan mempengaruhi harga aset kripto ke depannya.
Dia mencontohkan, El Salvador dan Brazil baru-baru ini telah melegalkan aset kripto sebagai alternatif pembayaran. Disamping itu perusahaan publik yang terdaftar di bursa Amerika Serikat MicroStrategy ungkap Rina dikatakan sebagai perusahaan yang memiliki bitcoin terbanyak saat ini.
Ditambah lagi Twitter yang baru-baru ini juga memungkinkan penggunanya untuk memberikan tip konten kreator atau user lain menggunakan mata uang kripto bitcoin.