Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Manulife AM Racik Reksa Dana Pendapatan Tetap Jelang Akhir 2021

Manulife Asset Management masih mengoleksi obligasi pemerintah dan korporasi secara selektif.
Pekerja menyelesaikan pemasangan banner PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, di Jakarta, Selasa (22/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pekerja menyelesaikan pemasangan banner PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, di Jakarta, Selasa (22/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia terus melakukan diversifikasi antara obligasi pemerintah dan surat utang korporasi dalam meracik underlying asset produk reksa dana pendapatan tetap jelang akhir tahun ini. Hal itu dilakukan dalam rangka menghasilkan return yang maksimal.

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula mengatakan reksa dana pendapatan tetap masih menarik dikoleksi mengingat kondisi fundamental pasar obligasi yang kokoh.

Dia menunjukkan saat ini terdapat sentimen positif untuk pasar obligasi seperti kondisi makroekonomi dan nilai tukar rupiah yang stabil. Hal ini bahkan terjadi ketika likuiditas dalam negeri tinggi dan penawaran obligasi pemerintah masih rendah sampai akhir tahun.

“Konsolidasi seminggu terakhir lebih karena pelonjakan yield Treasury AS dari 1,3 persen - 1,6 persen dan bukan karena fundamental,” jelas Ezra kepada Bisnis, Rabu (13/10/2021).

Dia melanjutkan saat tingkat ekuilibrium atau titik keseimbangan baru bertemu untuk yield Treasury AS nantinya, pasar obligasi bakal lebih tertopang.

Selanjutnya, yield SUN tenor 10 tahun bisa kembali turun ke arah 6 persen atau bahkan menembus ke bawahnya seiring kembalinya dana asing ke pasar obligasi.

Dalam menyusun underlying asset reksa dana pendapatan tetap, Manulife Asset Management masih mengoleksi obligasi pemerintah dan korporasi secara selektif.

Adapun, obligasi pemerintah diambil untuk mendapatkan apresiasi harga saat pasar menguat sedangkan obligasi korporasi akan memberikan yield enhancement dengan spread yang menarik.

“Kami sendiri melihat ada potensi untuk obligasi pemerintah dan korporasi,” ujar Ezra.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 8 Oktober 2021, kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin lewat Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat sebesar 1,42 persen secara year-to-date (ytd).

Posisi itu lebih rendah dibandingkan kinerja indeks reksa dana campuran yang tercermin lewat Infovesta Balanced Fund Index yang naik 3,90 persen. Kinerja indeks reksa dana pasar uang yang tercermin lewat Infovesta Money Market Fund Market Index juga masih lebih tinggi sebesar 2,62 persen.

Sementara itu, kinerja indeks reksa dana saham yang tercermin lewat Infovesta Equity Fund Index berada di posisi terendah sebesar 0,98 persen atau jauh di bawah kinerja IHSG yang melambung 8,41 persen.

Sementara itu, di sepanjang pekan lalu indeks reksa dana pendapatan tetap terpantau berkinerja paling rendah sebesar 0,05 persen. Di atasnya terdapat indeks reksa dana pasar uang sebesar 0,06 persen.

Selanjutnya indeks reksa dana campuran sebesar 2,04 persen dan kinerja indeks reksa dana saham paling tinggi sebesar 3,30 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper