Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global kembali terkoreksi pada perdagangan Senin (4/10/2021) sore lantaran para investor lebih tertarik pada aset-aset berisiko lainnya meskipun dolar AS juga mengalami pelemahan.
Pada Senin (4/10/2021) pukul 16.55 WIB, harga emas Comex melorot 6,60 poin atau 0,12 persen ke US$1.751,80 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot turun 9,49 poin atau 0,54 persen ke US$1.751,49 per troy ons.
“Harga emas nampak melemah dipicu meningkatnya minat pelaku pasar pada aset berisiko,” tulis tim riset Monex Investindo Futures (MIFX) pada riset harian, Senin (4/10/2021).
Setelah sempat naik, harga emas dibayangi oleh kenaikan minat pelaku pasar terhadap aset-aset berisiko. Padahal, secara bersamaan dolar AS juga mengalami pelemahan 0,08 poin atau 0,09 persen ke 93,95.
Tim riset MIFX merekomendasikan harga emas berpotensi dijual bila turun ke bawah level US$1.756, menguji support US$1.750 per ons.
“Namun jika berbalik naik ke atas level US$1.766, emas berpeluang dibeli menguji resisten US$1.770 per ons,” tulisnya.
Baca Juga
Terkait saham emiten emas, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan harga emas melemah namun secara umum pergerakan bursa global dan regional masih positif.
“Kami memperkirakan investor dalam negeri juga akan memperhatikan rilis data ekonomi cadangan devisa Indonesia, serta PMI composite dan tingkat pengangguran di AS,” tulis tim riset Samuel Sekuritas Indonesia pada riset harian.
Samuel Sekuritas merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) untuk dibeli dengan target harga 3.230 dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan target harga 3.000.
Kendati harga emas naik turun, saham emiten emas yang direkomendasikan hari ini parkir di zona hijau. Saham MDKA tercatat menguat 350 poin atau 14,23 persen ke 2.810 dengan pergerakan sepanjang hari ini di kisaran 2.490 – 2.840.
Sementara itu, saham ANTM juga naik 90 poin atau 4,05 persen ke 2.310 dengan pergerakan sepanjang hari di kisaran 2.230 – 2.320.