Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Merangkak Naik, WTI Tembus US$75 per Barel

West Texas Intermediate tembus US$75 per barel setelah menjalankan lima kenaikan mingguan, sementara Brent mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018. Persediaan telah menurun, dengan stok AS mendekati level terendah tiga tahun.
Anjungan minyak di Teluk Meksiko, AS/ Bloomberg
Anjungan minyak di Teluk Meksiko, AS/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak melonjak pada awal perdagangan minggu ini di tengah tanda-tanda bahwa pasar minyak mentah mengetat karena krisis energi global.

West Texas Intermediate tembus US$75 per barel setelah menjalankan lima kenaikan mingguan, sementara Brent mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018. Persediaan telah menurun, dengan stok AS mendekati level terendah tiga tahun.

Pada saat yang sama, reli gas alam tampaknya akan mendorong permintaan minyak karena penggunanya beralih ke bahan bakar lain.

Dikutip dari Bloomberg, minyak telah melonjak lebih dari 80 persen selama setahun terakhir karena permintaan di seluruh dunia pulih dari gangguan yang disebabkan oleh pandemi.

Di sisi pasokan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia atau OPEC+ telah mengurangi pembatasan produksi hanya secara perlahan, memungkinkan pasar untuk kembali ketat. Selain itu, cuaca ekstrem di AS telah menghambat produksi lokal.

"Minyak mentah terus didukung oleh kekhawatiran yang lebih luas atas ketatnya pasar energi," kata Warren Patterson, Kepala Strategi Komoditas di ING Groep NV.

“Permintaan tampaknya akan lebih kuat dari yang diharapkan dalam waktu dekat. Sementara yang jelas, dengan kerugian pasokan dari Badai Ida sekarang melebihi 30 juta barel, pasar sedikit lebih ketat dari yang diantisipasi.”

Di ambang kuartal keempat dan awal musim dingin belahan bumi utara, sejumlah pengamat pasar telah melihat kenaikan harga lebih lanjut. Di antara mereka, Goldman Sachs Group Inc. mengatakan defisit pasar lebih besar dari yang diharapkan, dan menaikkan perkiraan Brent akhir tahun sebesar US$10 menjadi US$90 per barel.

Harga minyak jenis WTI untuk pengiriman November naik 1,5 persen menjadi US$75,12 per barel di New York Mercantile Exchange pada 09:09 pagi di Singapura. Brent untuk pengiriman November naik 1,5 persen menjadi US$79,24 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper