Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Makin Ketat, Minyak Mentah Brent ke Level Tertinggi Sejak 2018

Mnyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November ditutup menguat 0,84 poin atau 1,1 persen ke level US$78,09 per barel pada perdagangan Jumat (24/9/2021).
Kapal tanker bersandar pengilangan minyak Bayonne, New Jersey, Amerika Serikat../Antara/Reuters
Kapal tanker bersandar pengilangan minyak Bayonne, New Jersey, Amerika Serikat../Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah ditutup menguat pada perdagangan Jumat (2/49/2021), karena gangguan produksi skala global memaksa perusahaan-perusahaan energi untuk menggunakan sejumlah besar persediaan mereka.

Dilansir Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November ditutup menguat 0,84 poin atau 1,1 persen ke level US$78,09 per barel. Adapun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November menguat 0,68 poin atau 0,9 persen ke US$73,98 per barel.

Level tersebut merupakan penutupan tertinggi untuk Brent sejak Oktober 2018 dan untuk WTI sejak Juli 2021, serta kenaikan minggu ketiga untuk Brent dan yang kelima untuk WTI sebagian besar karena gangguan produksi Pantai Teluk AS akibat Badai Ida pada akhir Agustus.

Di sisi lain, reli harga minyak diredam oleh penjualan publik pertama dari cadangan minyak mentah negara di China.

"Karena harga minyak berada di jalur untuk ditutup dengan kenaikan mingguan lagi, pasar menilai dampak gangguan pasokan yang berkepanjangan, dan kemungkinan penarikan penyimpanan yang akan diperlukan untuk memenuhi permintaan kilang-kilang," kata analis pasar minyak senior di Energi Rystad Louise Dickson.

Beberapa gangguan dapat berlangsung selama berbulan-bulan dan telah menyebabkan penarikan tajam dalam persediaan minyak mentah AS dan global.

Penyulingan-penyuling minyak AS sedang berburu untuk menggantikan minyak mentah Teluk (Meksiko), beralih ke minyak Irak dan Kanada, kata para pedagang.

Sementara itu, impor minyak mentah India naik ke puncak tiga bulan pada Agustus, rebound dari level terendah satu tahun di Juli.

Beberapa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, telah berjuang untuk meningkatkan produksi karena kurangnya investasi atau penundaan pemeliharaan selama pandemi.

Rusia mengatakan akan tetap menjadi pemasok energi yang andal ke pasar global. Raksasa gas Rusia Gazprom telah dituduh melakukan terlalu sedikit untuk meningkatkan pasokan gas alamnya ke Eropa, di mana harga gas telah melonjak.

Iran, yang ingin mengekspor lebih banyak minyak, mengatakan akan kembali ke pembicaraan tentang melanjutkan kepatuhan dengan kesepakatan nuklir Iran 2015 "segera", tetapi tidak memberikan tanggal spesifik.

Analis pasar senior OANDA Edward Moya mengatakan suplai minyak mentah ekstra Iran tampaknya tidak akan menjadi cerita di tahun 2021 karena negosiasi akan menjadi proses yang berlarut-larut.

Produsen minyak terbesar Kazakhstan, Tengizchevroil (TCO) yang dipimpin Chevron, akan menunda komponen proyek ekspansi senilai 45,2 miliar dolar AS selama tiga hingga tujuh bulan.

Di Amerika Serikat, pengebor menambahkan 10 rig minyak minggu ini, membuat jumlah rig minyak dan gas naik selama 14 bulan berturut-turut.

Brent bisa mencapai 80 dolar AS pada akhir September karena penarikan stok, produksi OPEC yang lebih rendah dan permintaan Timur Tengah yang lebih kuat, tulis analis UBS.

Penjualan publik pertama China atas cadangan minyak negaranya membatasi kenaikan harga minyak mentah. PetroChina dan Hengli Petrochemical membeli empat kargo dengan total sekitar 4,43 juta barel, kata sumber.

Analis juga mencatat China Evergrande yang berutang tetap menjadi risiko terhadap harga minyak setelah unit mobil listrik perusahaan itu memperingatkan menghadapi masa depan yang tidak pasti kecuali mendapat suntikan uang tunai dengan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper