Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Evergrande, Tapering Fed, dan Keruntuhan Pasar Kripto

Pasar kripto runtuh dan banyak investor kehilangan dana besar beberapa waktu kemarin. Ada hubungan antara krisis Evergrande dan tapering The Fed?
China Evergrande Center di Wan Chai, Hong Kong, pada Senin (20/9/2021)/Bloomberg-Kyle Lam
China Evergrande Center di Wan Chai, Hong Kong, pada Senin (20/9/2021)/Bloomberg-Kyle Lam

Krisis Evergrande

Situasi Evergrande menggambarkan masalah utang yang lebih luas. Bahkan sampai tingkat tertentu, yaitu tindakan keras pemerintah komunis China pada beberapa aspek ekonomi 'kapitalis'.

Menurut Enneking, krisis yang terjadi pada Evergrande bukan menjadi faktor utama penurunan pasar aset kripto, tetapi apa yang diwakili oleh perusahaan properti tersebut.

“Jadi, pada tingkat fundamental, acara hari ini akan terbukti positif dari kripto,” tambah Enneking.

Enneking menyimpulkan bahwa hal yang harus dipelajari oleh investor kripto saat ini, yaitu kesabaran.

Vinny Lingham, salah satu pendiri & CEO Civic juga memberikan beberapa masukan mengenai fluktuasi harga aset kripto saat ini. Menurutnya, semua aset likuid terpengaruh ketika pasar global terganggu. Dia melihat ini di awal pandemi Covid-19.

"Aset Kripto tidak kebal, tetapi mungkin akan mengungguli aset lain dalam jangka panjang karena uang yang masuk ke kripto melakukan lindung nilai terhadap risiko lain dalam ekonomi yang lebih luas,” ucap Vinny.

Salah satu pendiri dan CEO Bitwave Pat White mengungkapkan kunci lainnya. Dia menekankan bahwa pasar mata uang digital memiliki paparan luas terhadap peristiwa ekonomi global.

“DSaya pikir investor AS khususnya harus ingat bahwa kripto ada di seluruh dunia dengan cara yang sebenarnya tidak dimiliki aset lain," imbuhnya.

Pasalnya, token kripto diekspos dengan cara yang sangat mengejutkan ke berbagai pasar dan negara. Jika Anda masuk ke pasar kripto dengan pandangan murni Amerika Serikat-sentris, lanjutnya, maka Anda akan terkejut pada hari-hari seperti ini ketika sesuatu yang sama sekali tidak terkait dengan AS mengambil alih.

"Terjadi gesekan besar-besaran di pasar,” ujar Pat.

Seperti diketahui, Evergrande, raksasa pengembang properti asal China kini menjadi sorotan dunia. Investor memprediksi nasib Evergrande yang kini tercatat memiliki utang sebesar US$300 miliar atau setara dengan Rp4.200 triliun.

Pengembang yang memiliki utang terbesar di dunia ini akan melakukan pembayaran bunga sebesar US$84 juta pada Kamis (23/9/2021). Evergrande mulai membayar investor dalam bisnis manajemen kekayaannya dengan properti karena berjuang untuk menemukan uang tunai untuk memenuhi kewajibannya di awal pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper