Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Rudy Tanoesoedibjo, PT Zebra Nusantara Tbk. (ZBRA) bersiap menggelar penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Aksi ini nampaknya menjadi upaya PT Dos Ni Roha (DNR) masuk ke bursa melalui jalur backdoor listing.
DNR merupakan perusahaan yang bergerak sebagai penyedia solusi rantai pasok terintegrasi di Indonesia.
Berdasarkan prospektus rights issue ZBRA, Selasa (8/06/2021), PT Trinity Healthcare (THC) selaku pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali ZBRA dengan kepemilikan 77,7 persen, akan menyerap HMETD yang menjadi haknya sebanyak 1,1 miliar saham.
THC akan mengalihkan sebagian haknya kepada PT European Hospital Development (EHD) sebesar 105.621.603 saham; PT Jade Green Equities (JE) sebesar 105.288.635 saham dan PT Holistic Ventures (HV) sebesar 12.978.607 saham.
Seluruhnya akan disetorkan dalam penyetoran dalam bentuk lain selain uang, berupa penyerahan (inbreng) 7,35 miliar saham atau setara dengan 99 persen dari seluruh modal yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam DNR.
THC juga menyatakan siap bertindak sebagai pembeli siaga dengan komitmen 6.157.635 saham, sesuai dengan perjanjian pembeli siaga dan pernyataan kesanggupan pembelian bagian saham.
Baca Juga
Pada rights issue, ZBRA akan menerbitkan saham baru maksimak 1.712.266.018 saham baru atau 200 persen dari jumlah saham sebelum pelaksanaan PMHMETD II.
Adapun, harga pelaksanaannya Rp812 per saham. Artinya perseroan akan mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya Rp1,39 triliun.
Sehubungan dengan tidak beroperasinya kegiatan usaha ZBRA dalam beberapa tahun terakhir, pemegang saham pengendali perseroan, yakni THC merencanakan pengembangan usaha perseroan sehingga perseroan membukukan pendapatan yang positif dengan cara melakukan restrukturisasi antar perusahaan sepengendali.
Hal ini dilakukan dengan melakukan penyetoran modal dalam bentuk lain selain uang (inbreng) atas 99 persen saham DNR milik pemegang saham DNR sehingga DNR menjadi anak perusahaan ZBRA.