Bisnis.com, JAKARTA - Emiten yang menjadi Special-purpose acquisition company atau perusahaan akuisisi tujuan khusus, PT Zebra Nusantara Tbk. (ZBRA) resmi mengganti nama perusahaan dan diakui Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi PT Dosni Roha Indonesia Tbk.
Emiten berkode ZBRA ini menjadi perusahaan backdoor listing atau melantai lewat jalur belakang setelah diakuisisi oleh PT Trinity Healthcare yang menjadi pemegang saham pengendali memegang 63,21 persen saham atau 1,58 miliar lembar.
Adapun, penerima manfaat akhir yakni Rudijanto Tanoesoedibjo yang menjadi pengendali Trinity Healthcare sekaligus memegang langsung saham ZBRA atas nama pribadi sebanyak 137,23 juta lembar setara 5,37 persen saham.
Mengutip surat pemberitahuan BEI, Selasa (30/3/2022), Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 Goklas Tambunan mengungkapkan bursa mengakui perubahan nama perseroan dan mulai efektif pada 30 Maret 2022.
"Hal ini sehubungan dengan surat PT Zebra Nusantara Tbk No.: 03/ZN/Let/III/2022 tanggal 7 Maret 2022, Perseroan menyampaikan perubahan nama PT Zebra Nusantara Tbk menjadi PT Dosni Roha Indonesia Tbk berikut kelengkapan dokumen pendukungnya yang diterima Bursa pada 28 Maret 2022," paparnya dalam surat, Selasa (29/3/2022).
Perubahan nama PT Zebra Nusantara Tbk menjadi PT Dosni Roha Indonesia Tbk telah memperoleh persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0015615.AH.01.02 Tahun 2022 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Dosni Roha Indonesia Tbk pada 4 Maret 2022.
Baca Juga
Corporate Secretary Zebra Nusantara David Widiantoro menjelaskan perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Maret 2022 yang telah menyetujui agenda Perubahan Anggaran Dasar Pasal 1 ayat 1 tentang Nama Perseroan.
"Perseroan telah resmi berubah nama menjadi PT Dosni Roha Indonesia Tbk. pada 4 Maret 2022 sesuai tanggal Surat Keputusan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia," terangnya.
Penggantian nama ini menutup rangkaian aksi backdoor listing perusahaan milik Rudy Tanoe tersebut.
Adapun, hingga penutupan perdagangan Selasa (29/3/2022), harga saham ZBRA turun 5,51 persen atau 35 poin menjadi 600. Sepanjang tahun berjalan, harga saham ZBRA turun 6,98 persen atau 45 poin dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp1,51 triliun.