Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Masuk ke Saham Telkom hingga Antam saat IHSG Jatuh

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini investor asing mencatatkan net sell atau aksi jual bersih Rp318,93 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2021 BEI mencatatkan net buy mencapai Rp12,99 triliun.
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada Kamis (25/3/2021) di tengah kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19 dan lockdown di kawasan Eropa. Namun demikian, ada sejumlah saham yang diborong investor asing.

IHSG masih meneruskan pelemahannya ditutup menurun 0,54 persen atau 33,26 poin berhenti di level 6.122,88. Indeks bergerak di rentang 6.058,84-6.176,43.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini investor asing mencatatkan net sell atau aksi jual bersih Rp318,93 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2021 BEI mencatatkan net buy mencapai Rp12,99 triliun.

Mengutip data konsultan keuangan D'Origin, investor asing cenderung melakukan aksi beli terhadap saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dengan net buy Rp87,11 miliar, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) Rp38,07 miliar, dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) Rp31,95 miliar.

Selanjutnya, saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) juga diborong Rp26,67 miliar, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) Rp23,99 miliar.

Sementara itu, saham-saham yang dilego investor asing ialah PT Bank Central Asia (BBCA) dengan net sell Rp211,64 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp55,89.

Selanjutnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) Rp54,42 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp51,17, dan PT Astra International (ASII) Rp49,31 miliar.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan pelemahan IHSG belakangan ini sejalan dengan depresiasi sejumlah indeks saham di kawasan Asia Pasifik akibat kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19 dan lockdown di Eropa.

“Beberapa investor tetap waspada di belakang volatilitas yang tinggi dari imbal hasil Treasury AS,” tulis Hariyanto dalam riset harian, Kamis (25/3/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper