Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan sukuk ritel seri SR014 tetap mampu melewati target penjualan (oversubscribed) meski menawarkan kupon terendah sepanjang masa. Di sisi lain, seri ini juga mampu menarik banyak investor baru.
Pada hari ini, Senin (22/3/2021), Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan telah menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR014 yakni sebesar Rp16,705 triliun.
Hasil penjualan seri yang ditawarkan selama 26 Februari s.d. 17 Maret 2021, pada hari ini Senin, 22 Maret 2021 tersebut oversubscribed sebesar 1,67x dari target penerbitan sebesar Rp10,00 triliun, di tengah kondisi pasar keuangan yang masih belum stabil.
“Kupon yang ditawarkan SR014 sebesar 5,47 persen merupakan yang terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel, meskipun terdapat tren kenaikan yield di pasar SBN secara year-to-date tahun 2021,” tulis Dirjen PPR dalam publikasi resmi yang dikutip Bisnis, Senin (22/2/2021)
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mencatat, dari sisi investor, penjualan SR014 menjangkau 35.626 orang di seluruh provinsi di Indonesia.
Jumlah investor ini merupakan yang terbesar ketiga sepanjang penerbitan SBSN Ritel, setelah SR008 dan SR013. Adapun rata-rata pemesanan sebesar Rp468,90 juta.
Baca Juga
Dari jumlah investor yang tercatat, Generasi Y/Milenial yang membeli SR014 tercatat sebanyak 12.968 orang, atau 36,40 persen dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp3,10 triliun, atau 18,56 persen dari total penjualan.
Sementara investor Generasi Z tercatat dilakukan oleh 331 orang atau 0,93 persen dari total investor dengan nominal sebesar Rp119,44 miliar atau 0,71 persen dari total penjualan.
Penjualan SR014 juga berhasil menarik investor baru yang signifikan. Jumlah investor baru SR014 sebanyak 11.928 orang atau 33,48 persen dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp4,28 triliun atau 25,63 persen dari total penjualan.
Investor baru SR014 paling banyak berasal dari Generasi Y/Milenial, yaitu 5.293 orang atau sekitar 44,37 persen dari total investor baru.