Bisnis.com, JAKARTA - Targetkan mendapat kontrak baru sepanjang 2021 sebesar Rp3,6 triliun, PT PP Presisi Tbk. (PPRE) meraih kontrak baru sebesar Rp274 miliar per Februari 2021.
Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar menuturkan hingga akhir Februari 2021, PP Presisi berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp274 miliar. Kontrak-kontrak baru yang didapat tersebut, selain kontrak civil work, juga tersebut berasal dari jasa pertambangan terintegrasi.
Tahun 2021, PP Presisi menargetkan perolehan kontribusi lini bisnis jasa pertambangan sebesar 10 persen hingga 20 persen terhadap nilai target kontrak baru yakni Rp3,6 triliun.
“Yang menggembirakan kami adalah bahwa sebagian besar nilai kontrak baru tersebut berasal dari lini bisnis jasa pertambangan terintegrasi kami," jelasnya, Selasa (9/3/2021).
Perseroan berkomitmen mengembangkan jasa pertambangan terintegrasi kian terwujud. Dengan dibukukannya kontrak baru berupa proyek perluasan jalan hauling pada salah satu tambang nikel terbesar di Indonesia, dengan nilai kontrak lebih dari Rp125 miliar.
Rully menjelaskan pengerjaan jalan hauling tersebut menjadi kebanggaannya, karena dapat menjadi langkah awal dapat mengerjakan pekerjaan jasa pertambangan pada nickel mining site tersebut, di luar dari kontrak yang telah diperoleh.
Baca Juga
Di lain sisi, anak usaha PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) ini tetap memperoleh kepercayaan untuk mengerjakan pekerjaan teknik sipil yang merupakan DNA perseroan, dengan diperolehnya kontrak-kontrak baru berupa proyek-proyek strategis nasional.
Sejumlah proyek yang didapatkannya yaitu proyek rekonstruksi paved shoulder taxiway – Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, yang diproyeksikan menjadi gerbang utama menuju ibu kota negara yang baru; serta proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera Ruas Pekanbaru – Padang Seksi Padang Lubuk Alung – Sicincin zona 1 dan 2.
“Dengan perolehan kontrak baru tersebut, semakin mempertebal keyakinan dan kepercayaan diri agar PPRE mengembangkan lini bisnis jasa pertambangan terintegrasi dan menjadikannya sebagai recurring income kami,” imbuh M. Darwis Hamzah, Direktur Operasi PP Presisi.