Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Presisi (PPRE) Genjot Kontrak Jasa Pertambangan, Terutama Nikel

Tahun ini PPRE akan menggenjot pendapatan dari jasa pertambangan khususnya nikel.
Proyel PT PP Presisi Tbk./repro - pp-presisi.co.id
Proyel PT PP Presisi Tbk./repro - pp-presisi.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Presisi Tbk. menargetkan perolehan kontrak baru dari sektor nonkonstruksi bisa mendominasi pada tahun ini. Hal itu seiring dengan ekspansi perseroan ke sektor jasa pertambangan khususnya nikel.

Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso mengatakan kontrak baru dari sektor nonkonstruksi pada tahun lalu mencapai 10,50 persen dari total kontrak baru yang didapatkan enitas anak PT PP (Persero) Tbk. ini.

“Ke depan ini kita coba perbesar nonkonstruksi bisa di atas 50 persen. Saat ini target memang masih berimbang 50:50 untuk konstruksi dan nonkonstruksi,” kata Benny, Kamis (18/2/2021).

Adapun, emiten dengan kode saham PPRE ini membukukan total kontrak baru senilai Rp2,82 triliun di sepanjang 2020. Perinciannya, sebanyak 89,50 persen berasal dari sektor konstruksi dan 10,50 persen dari sektor non konstruksi.

Sedangkan dari sumbernya, proyek dari PP Group berkontribusi sebesar 81,60 persen, pemerintah 2,60 persen, dan swasta 15,80 persen.

Benny menambahkan tahun ini PPRE akan menggenjot pendapatan dari jasa pertambangan khususnya nikel. Adapun, tambang nikel yang dibidik berlokasi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dengan potensi volume pekerjaan 2 juta-4,5 juta ton per tahun.

Jasa pertambangan sebenarnya bukan hal baru bagi PPRE. Sebelumnya, emiten kontraktor pelat merah ini sudah menjajaki bisnis pengangkutan (hauling) batubara seperti di Kalimantan dan Sulawesi.

Selain itu, PPRE juga tengah membidik jasa pertambangan emas yang disebut Benny memiliki kesamaan jenis pekerjaan dengan proyek terowongan yang pernah dikerjakan perseroan.

“Kami melihat bagaimana satu jenis alat berat bisa mendatangkan pendapatan dari lini bisnis mana saja. Seperti eskavator untuk gali tanah di proyek bentungan bisa dipakai di proyek pertambangan nikel dan batu bara,” ujar Benny.

Selain mendatangkan pendapatan dari kontrak baru, PPRE saat ini juga mulai melirik bisnis bioremediasi untuk menggenjot pendapatan berulang (recurring income).

Bisnis bioremediasi yang akan dikembangkan PPRE ini disebut untuk jangka panjang dengan model bisnis reboisasi di lingkungan sumur minyak bumi.

“Ini sudah kami pelajari dan coba kembangkan menggunakan alat berat yang kami punya. Harapan kami bioremediasi nanti bisa jadi sumber recurring income bagi PPRE,” tutur Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper