Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas menguat tipis seiring dengan sikap investor yang menanti data inflasi AS untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga.
Pelaku pasar juga masih mencermati isu independensi Federal Reserve (The Fed) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya mencopot seorang gubernur The Fed.
Melansir Reuters pada Kamis (28/8/2025) harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi US$3.394,49 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS pengiriman Desember naik 0,5% ke level US$3.448,6.
Data Personal Consumption Expenditures (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, dijadwalkan rilis pada Jumat (29/8/2025) dan diperkirakan menjadi acuan arah suku bunga. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan indeks harga PCE naik 2,6% pada Juli, sama seperti bulan sebelumnya.
“Jika data PCE meleset dan menunjukkan inflasi lebih kuat, itu bisa memunculkan keraguan apakah The Fed tetap akan memangkas suku bunga pada September,” ujar analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Meski demikian, dia menilai perlu ada angka inflasi yang sangat tinggi untuk menggagalkan rencana pemangkasan suku bunga tersebut.
Baca Juga
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya menguat dalam lingkungan suku bunga rendah dan kerap dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian.
Saat ini pasar memperkirakan lebih dari 87% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat kebijakan bulan depan, berdasarkan CME FedWatch Tool.
Awal pekan ini, Trump menyatakan dirinya mencopot Gubernur The Fed Lisa Cook dari jajaran dewan direksi bank sentral. Namun, pengacara Cook menegaskan akan mengajukan gugatan hukum untuk menggagalkan langkah Trump, yang berpotensi memicu pertarungan hukum berkepanjangan.
Harga emas sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua pekan pada Selasa (26/8/2025), setelah kabar Trump berupaya memecat Cook.
“Tindakan Trump yang mengancam memecat anggota dewan The Fed sangat negatif bagi perekonomian, suku bunga, dan dolar AS. Itu sebabnya harga emas masih bergerak dalam kisaran sempit karena pelaku pasar menimbang dampaknya bagi ekonomi,” kata managing partner CPM Group, Jeffrey Christian.
Di pasar logam lainnya, harga perak spot turun 0,1% menjadi US$38,57 per ounce, platinum melemah 0,2% ke US$1.345,66, dan paladium terkoreksi 0,3% ke US$1.091,01.