Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Presisi Tbk. masih mengkaji untuk menerbitkan obligasi maupun medium term notes (MTN) pada era suku bunga rendah tahun ini.
Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso mengatakan bahwa suku bunga rendah bakal mempengaruhi biaya dana (cost of fund) yang dikeluarkan saat menerbitkan surat utang.
“Aksi korporasi, kami belum bisa berikan gambaran. Paling mendekati adalah penerbitan obligasi dan MTN,” ujar Benny, Kamis (18/2/2021).
Kendati demikian, emiten dengan kode saham PPRE itu tidak dapat memastikan waktu penerbitan surat utang tersebut. Pasalnya, Benny melihat suku bunga bank saat ini masih lebih murah dan perseroan masih memiliki banyak fasilitas perbankan yang belum digunakan.
Dia menilai fasilitas perbankan tersebut masih cukup untuk mendanai belanja modal perseroan baik untuk investasi maupun modal kerja.
Melihat cashflow perseroan, PPRE diproyeksikan memiliki aliran kas mencapai Rp200 miliar per 2020.
PPRE menargetkan pendapatan senilai Rp3,39 triliun pada 2021 atau naik 113,20 persen dari Rp1,59 triliun pada periode sembilan bulan pertama 2020.
Selanjutnya, laba kotor ditargetkan Rp518,5 miliar atau naik 73,35 persen dari Rp299,1 miliar pada akhir September 2020.
Sementara itu, laba bersih PPRE yang dapat dikontribusikan kepada pemilik entitas induk ditargetkan Rp65,1 miliar atau naik 300 persen dari Rp16,3 miliar pada akhir September 2020.