Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 melesat 1 persen lebih di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (4/2/2021).
Pada akhir sesi I, Indeks LQ45 menguat 1,12 persen atau 10,52 poin menjadi 951,38. Sejumlah 23 saham menguat, 3 saham stagnan, 19 saham koreksi.
Saham emiten kertas Grup Sinar Mas memimpin kenaikan konstituen Indeks LQ45. Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) naik 15,84 persen atau 2.225 poin menjadi Rp16.275.
Selanjutnya, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) menguat 12,81 persen atau 1.675 poin menuju Rp14.750. Keduanya berada di bawah induk yang sama, yakni PT Purinusa Eka Persada.
Sementara itu, saham PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah Tbk. (BTPS) koreksi paling dalam, yakni turun 3,65 persen menuju Rp3.430. Selanjutnya, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) turun 2,33 persen ke level Rp2.510.
Di jajaran saham teraktif, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi yang paling banyak ditransaksikan sejumlah 610,05 juta saham. Saham ANTM naik 0,86 persen atau 20 poin menuju Rp2.350
Baca Juga
Selanjutnya, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) diperdagangkan sebanyak 205,04 juta saham. Saham ADRO turun 0,43 persen menuju Rp1.165, setelah sempat tembus Rp1.200.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga ramai ditransaksikan sebanyak 103,79 juta saham. Selain kedua emiten tambang itu, juga ada PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dengan transaksi 68 juta saham dan 62,48 juta saham.
Pada akhir sesi I, IHSG naik 0,63 persen atau 38,05 poin menjadi 6.115,79. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.092,18-6.179,37.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta sebelumnya mengatakan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, level support maupun resistance IHSG berada pada 5.992,73 hingga 6.179,13.
Sementara itu, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
“Namun, sebelumnya terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” tulis Nafan seperti dikutip dari publikasi risetnya, Kamis (4/2/2021).