Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk. dan PT Pan Brothers Tbk., kompak berencana mengemisi global bond pada tahun ini dengan target dana yang dihimpun lebih dari US$300 juta.
Corporate Communication Sri Rejeki Isman Joy Citradewi mengatakan bahwa perseroan berencana menerbitkan surat utang baru dalam denominasi mata uang dolar AS dalam jumlah pokok sebanyaknya-banyaknya US$325 juta.
Jumlah itu setara Rp4,6 triliun dengan asumsi kurs Jisdor Senin (11/1/2021) Rp14.155 per dolar AS.
“[Terkait waktu penerbitan] nanti lihat perkembangannya,” ujar Joy kepada Bisnis, Senin (11/1/2021).
Mengutip keterbukaan informasi perseroan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi valas itu nantinya akan dijamin entitas anak usaha perseroan, yaitu oleh PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya.
Baca Juga
Obligasi global itu akan diterbitkan dan dicatatkan di Bursa Efek Singapura dengan detail kupon dan tenor yang belum dijelaskan secara detail oleh perseroan.
Emiten berkode saham SRIL itu juga belum menjelaskan secara detil rencana penggunaan dana dari hasil penerbitan obligasi tersebut.
Sementara itu, PT Pan Brothers Tbk., berencana menerbitkan obligasi valas dengan nilai sebanyak-banyaknya US$350 juta dengan tenor maksimal 5 tahun sejak tanggal penerbitan.
Jumlah itu setara Rp4,9 triliun dengan asumsi kurs Jisdor Senin (11/1/2021) Rp14.155 per dolar AS. Surat utang itu akan dijamin oleh entitas anak usaha dan jaminan kebendaan lainnya dari perseroan dan entitas anak.
Emiten berkode saham PBRX itu juga akan menerbitkan obligasi tersebut di Bursa Efek Singapura. Semula, PBRX berencana menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 6/1/2021, tetapi terpaksa diundur sampai waktu yang diberitahukan selanjutnya.
Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk. Anne Patricia Sutanto mengatakan bahwa rencana penerbitan obligasi tersebut akan tetap dilaksanakan meskipun RUPSLB diundur.
“Tetap jadi [penerbitan obligasi global], target terbit tahun ini,” ujar Anne kepada Bisnis, Senin (11/1/2021).
Dengan asumsi jumlah emisi mencapai US$350 juta, PBRX akan menggunakan dana itu untuk keperluan membayar kembali atau merefinancing sebagian utang perseroan.
Lebih rinci, dana hasil penerbitan akan digunakan untuk keperluan refinancing utang sindikasi berdasarkan perjanjian pinjaman sindikasi yang pada tanggal laporan keuangan jumlah limit fasilitas sebesar US$138,5 juta belum termasuk bunga dan biaya terkait yang perlu dibayarkan.
Adapun, besaran bunga dan biaya lain yang harus dibayarkan pada Januari 2021 diperkirakan sebesar US$332.000
Selain itu, dana hasil penerbitan juga akan digunakan refinancing obligasi global sebesar US$171,07 juta belum termasuk kupon dan biaya terkait yang perlu dibayarkan.
Besaran bunga dan biaya lain yang harus dibayarkan pada Januari 2021 diperkirakan sebesar US$6,5 juta.
Sementara itu, sisanya juga akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Namun, jika emisi tidak mencapai US$350 juta maka prioritas penggunaan dana adalah untuk refinancing obligasi global.