Bisnis.com, JAKARTA – Peluang penguatan rupiah pada 2021 terbuka lebar seiring dengan kemunculan paket stimulus dari Amerika Serikat dan vaksin virus corona yang akan memicu pemulihan ekonomi dunia.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (30/12/2020), nilai rupiah ditutup naik 80 poin atau 0,57 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terkoreksi 0,11 persen menjadi 89,895.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah sepanjang tahun 2020 memiliki volatilitas yang tinggi. Hal tersebut seiring dengan kepanikan pelaku pasar terhadap pandemi virus corona yang melanda dunia.
“Bahkan sempat mendekati level Rp17.000 pada April 2020. Tetapi, setelah kepanikan mereda, nilai rupiah cenderung kembali menguat,” katanya saat dihubungi pada Rabu (30/12/2020).
Menurut Ariston, potensi pelemahan rupiah masih terbuka pada awal 2021. Pelaku pasar diperkirakan masih mengkhawatirkan proses distribusi vaksin virus corona yang kemungkinan belum merata ke seluruh dunia.
Belum meratanya distribusi vaksin virus corona, lanjut Ariston, dapat memicu kenaikan jumlah kasus positif virus corona di Indonesia. Hal ini akan berimbas pada lesunya nilai mata uang rupiah.
Baca Juga
Meski demikian, ia optimistis tren pergerakan nilai rupiah akan menunjukkan hasil positif. Salah satu sentimen yang mendorong penguatan tersebut adalah optimisme pelaku pasar terkait prospek pemulihan ekonomi pada 2021.
Ia menjelaskan, pandemi virus corona yang terkendali dengan adanya vaksin kemungkinan besar akan mendorong para investor untuk kembali ke aset-aset berisiko tinggi. Hal tersebut akan sangat menguntungkan bagi nilai rupiah kedepannya.
Selain itu, penguatan rupiah juga akan ditopang oleh respons positif pasar terhadap stimulus fiskal dari Amerika Serikat yang telah ditandatangani Presiden Donald Trump. Potensi penambahan paket stimulus pada masa pemerintahan Presiden Terpilih, Joe Biden, juga akan semakin melambungkan nilai rupiah.
“Paket stimulus yang berjalan dann prospek penambahan di tahun depan akan mendorong pelemahan dolar AS yang berdampak pada penguatan rupiah,” jelasnya.
Ariston memperkirakan, tren positif tersebut akan berjalan secara berkelanjutan pada setelah kuartal I/2021. Nilai rupiah sepanjang tahun ini diprediksi di level Rp13.800 hingga Rp14.500 per dolar AS.
Simak pergerakan nilai tukar rupiah hari ini secara live.
Pukul 14.59 WIB, rupiah naik 155 poin atau 1,1 persen menjadi Rp13.895 per dolar AS.
Indeks dolar AS koreksi 0,36 persen menjadi 89,612.
Pukul 14.33 WIB, rupiah naik 167,5 poin atau 1,19 persen menjadi Rp13.882,5 per dolar AS.
Rupiah menjadi mata uang dengan kenaikan tertinggi di Asia.
Pukul 13.11 WIB, rupiah naik 172,5 poin atau 1,23 persen menjadi Rp13.877,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS koreksi 0,2 persen menjadi 89,755.
Pukul 10.52 WIB, rupiah masih ngebut naik 185 poin atau 1,32 persen menjadi Rp13.865 per dolar AS.
Pukul 09.51 WIB, rupiah naik 170 poin atau 1,21 persen menjadi Rp13.880 per dolar AS.
Pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka menguat 132,5 poin atau 0,94 persen menjadi Rp13.917,5 per dolar AS.
Adapun, indeks dolar AS naik 0,29 persen menjadi 89,937.