Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) rawan koreksi pada sesi perdagangan terakhir 2020.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menjelaskan bahwa IHSG ditutup melemah 0,94 persen ke level 6.036,17 akhir sesi Selasa (29/12/2020). Menurutnya, koreksi indeks disebabkan oleh aksi profit taking jelang libur pergantian tahun.
Koreksi IHSG menurutnya terjadi meski Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meneken stimulus dan anggaran negara 2021. Selain itu, pergerakan minim sentimen data ekonomi pada pengujung tahun ini.
Dennies memprediksi IHSG akan melemah pada sesi terakhir 2020 atau perdagangan Rabu (30/12/2020). Secara teknikal, candlestick membentuk long black body yang mengindikasikan potensi bearish.
“Diperkirakan aksi profit taking masih akan berlanjut pada hari terakhir perdagangan di 2020. Selain itum pergerakan masih minim akan sentimen dari data-data perekonomian,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Rabu (30/12/2020).
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak dengan level support 1 5.993 dan support 2 5.951. Selanjutnya, resistance 1 6.110 dan resistance 2 6.185.
Baca Juga
Adapun, Artha Sekuritas merekomendasikan beli sejumlah saham pada sesi perdagangan terakhir 2020 yakni DMAS, WEGE, dan PTPP. Selanjutnya, rekomendasi hold diberikan untuk saham BSDE dan WSBP.
Daftar emiten lain yang menarik untuk dipantau lainnya yakni WSKT, ADHI, IMAS, EXCL, TLKM, SMGR, ANTM, dan TINS.